Pisang Gapit
Jajanan khas asal Semarang ini sangat sayang untuk dilewatkan. Di salah satu sudut Pasar Semawis terdapat gerobak mungil milik Pak Tuko (59) yang laris manis menjual kudapan legit menggoda, pisang gapit. Sesuai namanya, penganan ini memang terbuat dari pisang kepok kuning.
Pisang ini di "gapit" (jepit) dengan dua balok kayu hingga pipih, lalu di antara dua pisang yang telah pipih tadi ada isinya. Sekarang ini, sudah banyak varian isi pisang gapit. Namun, resep orisinal pisang gapit biasanya berisi margarin, selai coklat, gula halus dan selai nanas.
Setelah diisi, pisang dibakar di atas bara api hingga mewangi. Sajian ini dibandrol
Rp 3 ribu saja. Di Pasar Semawis, Pak Tuko yang sudah berjualan pisang gapit sejak 1970-an, biasa berjualan di hari Jumat hingga Minggu. Di luar hari itu, Pak Tuko menjual pisang gapitnya di Jalan Pemuda.
Udara Kota Semarang yang hangat, paling pas dilengkapi dengan menikmati suguhan dingin yang menyegarkan. Salah satu suguhan dingin yang ditawarkan di Pasar Semawis adalah es puter cong lik. Konon, es ini merupakan resep warisan kacong (kacung) cilik (pembantu kecil, Red.) yang berbisnis es puter sejak 1944.
Rupanya sekilas sama seperti es puter tradisional yang sudah ada. Namun istimewanya, rasanya yang gurih dan bahan-bahan yang dipakai pun bebas dari bahan yang merugikan, seperti obat gula. Ambarwati (40), salah satu penjual es puter di Pasar Semawis. Es puter dengan aneka rasa buah ditawarkan Ambar, seperti durian, kopyor, alpukat, coklat, leci, sirsak dan masih banyak lagi.
Bulatan-bulatan es puter ini diletakkan di mangkuk kecil dengan taburan mutiara dan potongan roti tawar. Es yang dibuat dengan cara diputar dalam dandang sambil direndam es ini memang terkenal di lingkungan warga Kota Semarang. Seporsi es puter cong lik milik Ambar dihargai Rp 7.500 per mangkuk kecil. Namun, untuk es puter congli rasa durian, harganya Rp 15 ribu.
"Es puter rasa durian memang lebih mahal karena di dalam esnya saya beri satu mata durian asli," ungkapnya. Es puter cong lik ini bisa didapat di Pasar semawis setiap Jumpat hingga Minggu. Sedangkan di hari Senin hingga Kamis, es puter cong lik bisa ditemui di Gang Warung.
Belum pas rasanya bila menginjak Pasar Semawis tanpa mencicipi masakan khas Bakmi Djowo Pak Di. Di warung mungil miliknya, Pak Di (34) dikenal lewat bakmi godog (rebus, Red.) yang dimasak ala Jawa.
KOMENTAR