Akhirnya, lensa kontak ia pakai lagi setiap hari sampai sekarang. Setiap pulang dari kegiatan di luar rumah, lensa kontaknya langsung ia cuci dengan cairan khusus sebanyak dua kali. Kemudian, ia simpan di wadah yang lain. Ia juga rajin menetesi matanya dengan obat tetes tiga hari sekali sebelum tidur agar saat bangun pagi matanya kembali segar. Sebelumnya, atas saran ayahnya, Tara sempat menggunakan air rebusan daun sirih untuk mencuci matanya. "Ternyata perih banget. Akhirnya saya pakai cairan khusus."
Iritasi mata biasanya dialami Tara ketika mencoba-coba lensa kontak baru sebelum membeli. Itu sebabnya, Tara tak mau sembarangan memilih lensa kontak. Harga baginya bukan masalah, asalkan nyaman di mata. "Saya cuma pakai satu warna, hijau. Setelah pakai, saya suka melihat bola mata saya jadi terlihat lebih besar dan tajam. Keren," tutur Tara yang biasanya mengganti lensa tiap 3-4 bulan.
Menurut dr. Ferdiriva Hamzah SpM, dokter mata dari Klinik iCare Lasik & Cataract Center Jakarta, sebetulnya menggunakan lensa kontak dan sering berganti lensa tidak membahayakan para remaja, asalkan mereka benar-benar merawatnya dengan benar. Namun, bila tak telaten mengurusnya, Riva menyarankan, sebaiknya tidak memakainya. Sebab, berisiko kebutaan.
"Bahkan, ada di antara mereka yang tidur sambil menggunakan lensa atau mengucek mata dengan keras. Setelah ada keluhan, baru datang ke dokter. Asal tahu saja, jika ada goresan pada kornea mata akibat pemakaian lensa, luka itu bisa melebar. Infeksi akan makin parah jika tidak diobati dengan benar," papar Riva. Ada juga orang tertentu yang tak diperbolehkan menggunakan lensa kontak, misalnya penderita belspalsi alias kelumpuhan pada saraf mata.
Penderita seperti ini, jika menggunakan lensa, bisa membuat mata semakin kering. Akibatnya, bisa menimbulkan iritasi, bahkan iritasi pada kornea mata, yang bisa menyebabkan kebutaan. Orang dengan mata yang kering (dry eye) juga tidak disarankan memakai lensa.
Di luar negeri, imbuhnya, lensa kontak tidak bisa dijual sembarangan dan harus menggunakan resep dokter. Memakai lensa kontak sendiri, menurut Riva, pun ada aturannya. "Pertama, cuci tangan sebelum memasang dan melepaskan lensa. Bersihkan lensa sebelum dan sesudah pakai menggunakan cairan yang mengandung disinfektan. Kedua, lensa digosok dengan jari (rubbing) dengan cairannya sebelum dimasukkan ke mata," jelasnya.
Yang paling sering dilupakan pemakai lensa kontak, menurut Riva, adalah mengeringkan dan mencuci wadah lensa dengan air panas, untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Lalu, ganti wadah lensa maksimal tiap 3 bulan. "Jangan lupa, gunakan lensa kontak sesuai jenis dan masa berlakunya," tandas Riva. Bolehkah lensa dipakai setiap hari? Riva mengiyakan, asal tak lebih dari 12 jam lamanya.
Lensa harus dilepas menjelang tidur, untuk menghindari kurangnya pasokan oksigen di jaringan mata. Riva juga menyarankan untuk memilih lensa yang berkualitas baik, yaitu yang bisa mengantarkan oksigen dengan baik dan punya kadar air tinggi (56 persen).
Selain itu, Riva menegaskan, tidak diperbolehkan menggunakan lensa saat mandi dan berenang, lantaran dikhawatirkan acanthamoeba, yaitu sejenis parasit yang ada di air, akan menempel sehingga bisa menyebabkan iritasi. "Sebaiknya, gunakan goggle saat berenang. Dan untuk mencegah infeksi pada kornea mata, segera ganti lensa bila dirasakan sudah tak nyaman dipakai, meski batas waktu pemakaiannya masih lama," tandas Riva.
Hasuna Daylailatu / bersambung
Foto: Dok Pribadi
KOMENTAR