Axel Matthew Thomas Dulu Grogi, Kini Percaya Diri
Anak pertama dari Jeremy Thomas dan Ina Thomas ini tak pernah berpikir akan menjadi idola. Padahal, Axel Matthew Thomas yang akrab disapa Matthew ini sering mendapatkan tawaran casting dan terbiasa syuting sejak masih kecil. Sayangnya, Jeremy dan Ina belum setuju ia terjun ke dunia entertaiment. "Aku juga belum terpikir untuk main sinetron."
Saat menginjak usia 14 tahun, barulah Matthew berubah pikiran. Gayung bersambut saat tawaran casting datang tiga tahun lalu. Kebetulan, Matthew sudah jauh lebih siap. Meski demikian, ia mengaku sempat grogi di depan kamera. "Aku sampai gemetar pas syuting. Tapi, karena papa ikut bantu ngajarin juga, lama-lama kalau di lokasi syuting berjalan begitu saja," ungkapnya sambil tertawa.
Meski menyandang nama besar Jeremy Thomas, Matthew tak terbebani. "Papa selalu mengajariku bahwa aku harus tampil percaya diri saat menjalani syuting. Aku juga diminta mengeluarkan karakter asli sesuai skenario." Berkat nasihat Jeremy, Matthew makin percaya diri. "Aku senang setiap hari ada masukan dari papa yang membuat aktingku lebih baik."
Meski kariernya di dunia hiburan diprediksi bakal terang-benderang, remaja kelahiran 29 Juli 1997 ini tetap memprioritaskan sekolah. "Aku beruntung karier dan sekolah bisa berjalan seimbang. Aku bisa membagi waktu syuting dan sekolah," tutur penggemar sepak bola ini. Ina-lah yang membantu Matthew membagi waktu. "Semua sinetron yang diambil tidak panjang episodenya. Jadi, aku masih bisa sekolah dan main."
Bicara soal sekolah, Matthew ingat pesan ayahnya. "Papa selalu bilang jadi artis itu enggak selamanya. Kalau sudah enggak jadi artis, harus masih ada pegangan." Ia pun berkaca pada Jeremy yang mengambil gelar S2 meski sudah berusia 37 tahun. Oleh karena itu, Matthew akan meneruskan sekolah di Amerika Serikat, "Aku lagi sibuk mempersiapkan bahan-bahan untuk melanjutkan sekolah di sana. Beberapa minggu lagi, aku harus segera berangkat ke Amerika," lanjutnya.
Meninggalkan dunia hiburan di tengah persiapan promo film terbarunya, Marmut Merah Jambu, dan popularitas sebagai bintang baru memang dirasa sulit oleh kakak dari Valerie Teresa Thomas ini. "Aku sempat mikir lama. Tapi kata mama, aku harus lanjutkan sekolah dulu. Syuting, kan, bisa kapan saja. Jadi, ya sudah, aku ikuti kata orangtua."
Ia pun mengaku menjalani semua tanpa beban. "Aku belum tahu seperti apa ke depannya. Tapi, keinginan kembali berakting pasti ada," ujarnya. Saat disinggung mengenai Kaum Hawa yang mengidolakannya, Matthew tersipu malu. "Aku enggak tahu, deh. Ha ha ha. Mereka memang selalu datang ke lokasi syuting. Aku tahu mereka selalu memberikan dukungan terbaik."
Baru satu kali muncul di sebuah acara televisi sebagai bintang tamu, Brandon Nicholas Salim kebanjiran tawaran bermain sinetron. Mendapati kesempatan emas tersebut, anak sulung pasangan Ferry Salim dan Merry Prakarsa ini mengaku sempat tak percaya. Pasalnya, sejak lima tahun lalu, ia serius menekuni dunia musik bersama bandnya, Lights On. Untung saja Brandon senang mencoba hal baru. Ia pun memutuskan mengikuti jejak Sang Ayah.
Uniknya, cowok berkacamata ini mengaku tak memiliki persiapan untuk syuting perdana. "Hanya sehari sebelumnya, daddy bilang, 'Ayo, Brandon, kita latihan dulu'. Tapi, aku malah enggak berani. Istilahnya, enggak bisa 'lepas' pas di depan daddy." Di lokasi syuting, Brandon malah dipuji. "Kata sutradara, aktingku natural banget," cerita Brandon yang yakin bakatnya diturunkan dari ayahnya. "Buah jatuh enggak jauh dari pohonnya," imbuhnya.
Di sinetron pertamanya, Brandon beradu akting dengan ayahnya. Menurut idola baru ini, Ferry sempat enggan bermain dalam satu sinetron dengan Brandon. "Daddy ingin bermain jadi musuhku. Misalnya, jadi bapaknya gebetanku. Kata daddy, kalau jadi bapak-anak di sinetron enggak seru." Tapi, Ferry akhirnya mengiyakan sebab ia ingin membimbing Brandon saat syuting. "Kayak guru di lokasi syuting," kata cowok yang hobi masak ini.
Ia pun tak terbebani nama besar ayahnya. "Aku sangat bangga terlahir dengan nama keluarga Salim. Apalagi kalau aktingku di-compare sama daddy. Dia aktor senior, sedangkan aku baru masuk dunia entertainment," ujar Brandon yang lahir pada 19 September 1996 ini. Baginya, Sang Ayah adalah motivasi. Ferry juga selalu berpesan agar Brandon menjaga sikap. "Daddy selalu wanti-wanti untuk selalu sopan, baik, humble, dan menghormati orang lain," ujar cowok yang jago memetik gitar dan menulis lagu ini.
Meski namanya mulai dikenal di dunia hiburan, prestasi Brandon di sekolah pun tak main-main. Ia berhasil menyelesaikan SMA dalam waktu dua tahun saja lewat jalur akselerasi. Brandon juga diterima di sebuah sekolah musik di Sidney, Australia, serta mendapatkan beasiswa. Di saat yang sama, ia juga harus masuk label rekaman bersama grup bandnya.
"Setelah diskusi dengan daddy, aku memilih masuk label dulu. Orang, kan, masuk sekolah musik agar masuk industri musik. Kalau aku langsung dapat kesempatan masuk industri musik. So, why not? Jadi melangkah lebih cepat, kan?" kata Brandon yang juga mengikuti kuliah online di Berklee College of Music.
Anak pertama pasangan Vena Melinda dan Ivan Fadila, Verrel Bramasta, menganggap langkahnya berkecimpung di dunia hiburan bak penjajakan. "Boleh dibilang masih taraf hobi," ujar Verrel saat ditemui Nova, Kamis (8/5), di bilangan Pondok Labu, Jakarta Selatan. Pasalnya, Verrel hanya ingin mengisi waktu sembari menunggu pengumuman seleksi perguruan tinggi negeri.
"Misalnya, saya suka nge-host, ya saya coba. Menyanyi juga begitu. Saya sedang membuat program di Youtube dengan menyanyikan ulang lagu orang yang sudah populer dengan cara saya. Tetapi, (karier, Red.) yang kelihatan jalan duluan sepertinya dari dunia akting dan model iklan," papar Verrel.
Verrel tak memungkiri hobinya bermula dari pekerjaan orangtuanya. "Padahal dulu saya geli kalau menonton sinetron. Suka ketawa sendiri soalnya lebay banget." Saat terlibat langsung, Verrel baru tahu sulitnya bermain peran. "Tak semudah yang dibayangkan dan capek. Sekarang saya bisa mengapresiasi para pesinetron." Verrel pun tak berkecil hati meski tak dikontrak eksklusif. "Saya memang masih ingin fokus di dunia pendidikan," ungkap Verrel.
Meski kedua orangtuanya sudah berpisah, baik Venna maupun Ivan senantiasa mendukung langkah Verrel. "Papa sempat datang ketika saya syuting sinetron. Dia bilang pekerjaan apa pun harus dilaksanakan dengan baik dan benar-benar mau belajar. Mama juga mendukung meski belum sempat datang. Saya juga sering bicarakan hal ini kepada mama," terang Verrel.
Verrel pun sudah memantapkan hati bila suatu hari nanti mesti memilih antara berakting dan berkuliah. "Kalau bisa, saya jalani dua-duanya. Tetapi, kalau tak bisa, saya akan fokus ke dunia pendidikan," terang Verrel yang akan berkuliah di fakultas hubungan internasional. Ia juga lebih tertarik pada dunia politik. "Bicara politik, kan, yang banyak didengar adalah soal korupsi. Kalau kelak saya terjun ke dunia politik, saya bisa terlibat membenahi kekotoran korupsi tersebut," ungkap Verrel penuh tekad
Caroline, Isna, Nizar
KOMENTAR