Hal lain yang membuat Rochim murka, Udn ternyata sudah menikah, sementara Nuna pun sebenarnya sudah punya pacar bernama Dani. Namun, ujar Rochim, ketika sempat berbincang dengan Udn, ia mencatat segala informasi mengenai jati diri pria ini tanpa diketahui Nuna. Entah ini sebagai firasat atau apa, Rochim pun tak menyadarinya saat itu.
Tapi tak berapa lama, Rochim mendengar, Nuna putus hubungan dengan Udn. Rochim pun lega. Kendati demikian, terkadang Rochim terusik ketika Udn masih terlihat terus berusaha mengejar Nuna, hingga kemudian terjadi tragedi ini. "Sama sekali kami tak menduga Udn akan kembali berulah. Padahal, setelah putus dengan Udn, hidup Nuna kembali normal. Apalagi, keluarga Dani sayang sama Nuna," sesal Rochim.
Setelah mendengar kabar Nuna ditemukan tak bernyawa lagi, Galis, ibunda Nuna, segera pulang ke tanah air. Perempuan ini terlihat sangat syok dan terus menangis di dalam kamar, meratapi kematian putri bungsunya itu. Sambil duduk bersandar tembok, tatapan mata Galis kerap menerawang.
Wanita yang sudah 15 tahun bekerja sebagai TKW ini tentu tak akan pernah menduga, anak gadisnya akan pergi dengan cara setragis itu. "Meski saya di luar negeri, dalam sehari saya bisa lebih dari lima kali berkomunikasi dengan Nuna," tutur Galis yang di Hong Kong bekerja sebagai pramuniaga sebuah toko dengan gaji memadai.
"Mulai dari Nuna bangun pagi, makan siang, sampai aktivitasnya di malam hari, selalu saya pantau dari Hong Kong," kata Galis seraya menunduk. Semua itu, lanjut Galis, semata-mata agar kedekatannya dengan sang buah hati tidak berkurang. Ia tak peduli meski harus mengeluarakan biaya komunikasi yang mahal.
"Tapi ternyata masih terjadi seperti ini. Sebagai ibu saya sangat menyesal sekali meningalkan anak-anak ," ucap Galis dengan nada penuh sesal. Karena itu, ia bertekad tak akan kembali ke Hong Kong, meski di sana menjanjikan materi lebih. "Cukup sampai di sini saja, saya tidak mau kembali ke sana. Saya menyesal sekali," ucap Galis seraya mengusap air matanya.
Rochim dan Galis sama sekali tak habis pikir, mengapa ada yang tega membunuh putrinya dengan sadis. Sebab, selama ini Nuna yang bercita-cita masuk Sekolah Tinggi Administrasi Negara (STAN) di Jakarta ini dikenal berkepribadian sangat baik. Di kalangan teman-temannya, Nuna pun dikenal periang dan penyayang kepada sesama.
Menurut Galis, Nuna gemar membantu teman-temannya yang sedang kesusahan. Nuna, kisah Galis, rela uang sakunya berkurang semata-mata demi membantu temannya yang membutuhkan. Bahkan, keluarga Dani, pacar Nuna, pun ikut terpukul atas kematian Nuna. "Mereka dekat dengan Nuna," tambah Rochim yang berharap si pelaku dihukum seberat-beratnya.
Gandhi Wasono M.
KOMENTAR