Untuk menggunakan jasa NHS, calon pelanggan tinggal menyiapkan ruangan. Alat-alat dan bahan disediakan oleh NHS. NHS juga menyediakan paket pengantin. "Jadi calon pengantin tak perlu repot keluar rumah karena tak ada waktu, kan? Sayangnya, kami sering menolak calon pelanggan karena belum semua daerah Jakarta terjangkau, apalagi yang lokasinya terlalu jauh," tutur Ina yang melakukan pengawasan terapis lewat konsumen. "Tiap kali konsumen selesai diterapis selalu kami tanyakan pendapatnya, bagaimana pelayanan kami. Atau mereka bisa masuk ke blog kami."
Salah satu pelanggan NHS, Yanti, mengaku tinggal di Menteng, Jakarta Pusat dalam testimoninya di blog menulis. "Meski awalnya hanya sekadar mencoba, kini menjadi layanan spa pilihan. Tubuh terasa sangat relaks, apalagi cara men-scrub-nya benar-benar halus dan menggunakan cara-cara yang benar. Selain saya, anak, dan cucu juga ikut perawatan NHS."
Dua ibu muda, Tanya Wulansari (31) dan Indah Herika Martawidjaja (28), pada 2009 punya pemikiran sama. Bagaimana caranya bisa berkerja tanpa meninggalkan anak di rumah. Keduanya juga punya kebiasaan ke salon untuk luluran di saat lelah melanda. Yang terbayang di benak Tanya, betapa nyamannya bisa luluran di rumah, sehingga tak perlu meninggalkan rumah terlalu lama dan tetap bisa mengawasi anak.
Impian itu direalisasikannya dengan membuat salon di rumah. Maunya Tanya, tinggal memanggil orang ke rumah untuk melulur dan memijat. Pada perkembangannya, Tanya melihat peluang usaha. "Pasti banyak ibu-ibu seperti kami atau ibu-ibu pekerja yang tak sempat ke salon," terang Tanya dan Indah saat dijumpai di Bandung.
Mulailah Tanya dan Indah mencari terapis yang bisa diajak bekerjasama. Ada yang profesinya tukang pijat dengan tenaga besar, ada pula yang diambil dari yayasan yang menguasai teori pijat dan urut tubuh. Setelah semua siap, keduanya menamakan usahanya Amara Home Spa (AHS). Awalnya, usaha jasa perawatan tubuh itu ia pasarkan secara online di http://papsipapap.multiply.com, sehingga kapan saja dibutuhkan, Tanya bisa ditelepon.
Rupanya, usaha ini direspons baik masyarakat. Indah pun turut menawarkan AHS ke teman-temannya. Bahkan ia sempat mengantar sendiri terapis ke rumah pelanggan. "Berhubung saya kerja kantoran, sekarang kami pakai jasa motoris. Risikonya, biaya jadi membengkak." Bila motoris tahu alamat yang dituju, terapis akan cepat sampai ke rumah pelanggan. "Kendalanya, kalau alamat sulit dicari, jalanan macet, hujan atau banjir."
AHS melayani pelanggan pada jam 08.00 pagi - 22.00 malam . Kini, AHS sudah makin berkembang, Tanya dan Indah pun ikut mempromosikannya via Twitter dan FB.
Kendati menekankan kerja profesional, Tanya tak melarang terapisnya menerima tips dari pelanggan. Karena itu, Tanya tak pelit membawakan bahan-bahan lulur lebih buat pelanggannya. "Awalnya takut kecolongan, makanya kami sediakan lulur dalam jumlah pas. Nyatanya, di lapangan suka ada pelanggan yang minta tambah. Sayang juga kalau enggak diladeni. Sebab kadang suami atau saudaranya tiba-tiba pengin ikut dipijat. Tapi kami hanya membatasi per hari hanya memijat 5 orang. Saat ini kami baru punya empat terapis."
Salah satu terapis Tanya, Cucun (36), asal Garut. Menurutnya menjadi terapis dari rumah ke rumah itu enak karena pemasukannya lumayan. Dalam sebulan ia bisa memperoleh penghasilan Rp 2 juta, belum termasuk tip. Rata-rata per hari ia memijat 5-6 orang. "Bisa buat menyekolahkan anak-anak. Tidak enaknya, kalau cuaca tidak bersahabat apalagi kalau banjir, sementara saya harus tetap datang," tuturnya.
Nove / bersambung
KOMENTAR