Ingat iklan mi instan goreng di teve yang berlatar belakang kota London? Nah, pria bernama Puji Purnama inilah yang menjadi food stylist iklan itu. Tentu saja syutingnya dilakukan di London.
Sebetulnya, Puji mendapat banyak tawaran untuk menjadi food stylist iklan dari berbagai negara, tapi ditolaknya. "Di negeri sendiri saja masih ramai, jadwal saya padat sekali," kilah Puji yang hobi berburu properti iklan dan punya studio pemotretan sendiri di rumahnya.
Meski terjun ke bidang kuliner yang sering diidentikkan dengan dunia perempuan, Puji sama sekali tak canggung. Ketertarikan Puji pada dunia boga dimulai sejak kecil, ketika ia tinggal di Palembang. Pria berdarah Sunda ini melihat masyarakat Palembang suka makan. Menginjak SMP ia sudah bisa menciptakan resep sendiri.
Lulus SMP, ia masuk sekolah boga dan sejak itu sering menang lomba masak mewakili Palembang, bahkan tingkat nasional. Salah satunya, Dimsum Competition yang diadakan Hong Kong Tourist Association tahun 1995. Puji juga tak segan menimba ilmu kuliner dari chef sekolah kuliner Hong Kong, Bangkok, Perancis, dan Italia. Tak heran, pria yang sejak kuliah memulai kariernya sebagai kontributor boga di sebuah majalah wanita ini punya pengalaman segudang ketika menjadi food stylist, 15 tahun silam.
Ilmu menjadi food stylist, imbuhnya, tak bisa diajarkan secara massal, harus pada orang yang peka terhadap ide, tahan mental dan argumentasi. Dia juga harus kerja tepat waktu, sebab kalau overtime, biaya membengkak. Untuk mengurangi waktu berburu bahan, Puji yang mengajar kelas food photography menanam sendiri berbagai macam tanaman di kebunnya, mulai dari pohon kelapa, bunga anggrek, sampai mint.
"Di awal karier, saya pernah dibayar dengan minyak goreng. Separuh honor dibayar dengan panci juga pernah ha...ha...ha...," kenang Puji. Ia punya trik khusus untuk mendapatkan bahan terbaik kala memotret potongan daging bentuk kotak yang berjatuhan di atas tepung. Caranya? "Saya belanja daging sampai Rp 2 juta, ha..ha..ha... Untuk memotret sepiring pancake, seluruh ruangan studio isinya pun pancake."
Hasuna Daylailatu
KOMENTAR