Asal tahu saja, sebelum Jane kenal dengan manusia bernama Lena Alterina, ia tak pernah berbuat aneh yang menyakiti hatiku atau keluarga. Semua kasih sayang telah kutumpahkan kepadanya dengan begitu tulus. Jadi, apa yang telah diperbuat Alterina kepada Jane, tak bisa kuterima.
Bagiku, Alterina jelas-jelas seorang perempuan tulen yang tidak menggunakan tata krama dengan baik. Ia hanya tertarik dengan uang saja. Aku bisa mengatakan hal ini lantaran ada buktinya yang sudah kami serahkan ke Polda Metro Jaya. Ketika ia membawa kabur Jane, September 2008, ia menugaskan preman untuk memeras uang kami dalam jumlah besar sekali dan di luar kewajaran. Ini semua terbukti ketika salah satu preman bernama Silverter mengaku kepada kami, meminta maaf, dan mengungkapkan siapa dalang di balik semuanya.
Kasihan sekali Jane. Anakku sudah ditipu habis-habisan oleh Alter. Apalagi aku sangat yakin, Jane sakit di dalam hatinya. Uang yang diberikannya ke Alter dalam jumlah amat besar, habis dilalap Alter.
Perlu diketahui, Jane adalah anak yang kami percaya untuk mengelola uang selama berkuliah bersama kakaknya di AS. Karena itu aku berpendapat, Jane telah dicuci otaknya oleh kelompok Alterina, kaum yang menyukai sesama jenis dan merusak mental Jane. Hanya Tuhan Yang Maha Kuasa yang akan mencarikan jalan lain kepada kami sehingga Jane mau kembali ke pelukan kami. Orang yang benar-benar mencintainya!
Sungguh, kami tak pernah membuat laporan palsu atau berbohong kepada siapa pun soal Alterina. Benar, Jane, anakku, telah dicuci otak oleh Alterina. Ia dan kelompoknya selalu mengatakan, Jane tak bisa hidup tanpa orang itu (Alter, Red.).
Sebagai orangtua Jane, aku sangat tahu sifat anakku itu. Aku yakin betul, Jane kini masih seperti Jane sebelum kenal Alterina. Aku juga yakin, ia amat menyayangi orang tuanya. Soal hasil sidang di PN Selatan yang membebaskan Alterina, itu sudah keputusan hakim. Segalanya sudah diserahkan kepada hukum dan negara.
Yang jelas, tak ada seorang ibu pun yang telah melahirkan anaknya, tidak akan merasa kehilangan ketika komunikasi kami diputuskan selama 1,5 tahun. Apalagi oleh orang bernama Alterina. Apa ada manusia yang boleh memutuskan atau memisahkan hubungan antara orang tua dan anaknya?
Kini rinduku kepada Jane luar biasa besarnya. Aku berharap Jane mau segera kembali ke pelukanku. Sampai saat ini aku hanya berserah diri dan terus berdoa agar Jane menyadari kekeliruannya dan kembali pulang untuk kumpul bersama keluarga.
Meskipun Jane sudah terkena pengaruh buruk Alterina, aku tak pernah memendam rasa sakit hati kepada Jane. Karena biar bagaimana pun, Jane tetap anak kesayangan kami. Sampai aku mati!
Swita Amalia Hapsari
KOMENTAR