Catherine Elizabeth Middleton (28) memamerkan cincin 18 karat bertatahkan batu safir biru tua berbentuk oval dengan taburan berlian di tepinya, yang tersemat di jari manisnya. Mengenakan gaun V-neck berwana senada, gadis yang akrab disapa Kate ini duduk di samping William sambil mengumbar senyumnya yang paling menawan. Sesekali Kate tertawa kecil menimpali perkataan William.
Berdua, pasangan yang sedang bahagia ini melayani wawancara dengan jurnalis kawakan Inggris, Tom Bradby. Wawancara ini adalah yang pertama sejak keduanya memutuskan bertunangan Selasa (16/11) lalu.
Pernikahan mereka rencananya akan dilangsungkan tahun depan, di antara musim semi atau panas, saat bunga-bunga bermekaran. Peristiwa ini diyakini bakal jadi peristiwa kerajaan terbesar, bahkan lebih besar dari upacara pernikahan orangtua William, Pangeran Charles dan Putri Diana, yang berlangsung pada 1981.
Setelah berpacaran selama hampir 8 tahun, William akhirnya memantapkan hati untuk melamar Kate. Di sela-sela liburan bersama teman-teman dekat mereka di Kenya, Afrika, William meminta Kate menerima pinangannya.
"Sebelumnya memang kami sudah sering membicarakan pernikahan, jadi ini bukanlah kejutan besar. Aku membawanya ke sebuah tempat yang romantis di Kenya, lalu melamarnya," cerita William.
Sengaja, William memberi Kate cincin pertunangan milik mendiang ibunya dulu. Di tahun 1981, Pangeran Charles melamar Putri Diana dengan cincin itu. Saat itu, harga cincin cantik itu diperkirakan 65 ribu dolar AS atau sekitar Rp 581 juta. Kini, 29 tahun kemudian, cincin itu tentu sudah tak ternilai lagi harganya.
"Sebelum benar-benar melamar Kate, aku membawa-bawa cincin itu di dalam tas selama 3 minggu. Ke mana pun aku pergi, cincin itu selalu kubawa. Kalau cincin itu sampai hilang, tamatlah riwayatku," cerita William.
Alasan lain mengapa William memilih cincin warisan itu untuk tunangannya adalah untuk mengenang sang ibu. "Karena beliau tak ada untuk berbagi semua kebahagiaan, ini adalah salah satu caraku untuk membuat ibu tetap terasa dekat," lanjut pria bergelar Prince of Wales itu.
Sebetulnya, cincin Diana ini tidak diwariskan kepada William, namun kepada sang adik, Pangeran Harry. Setelah kematian tragis putri Diana pada 1997, Pangeran Charles membawa William dan Harry ke kediaman Diana di Kensington Palace. Di sana, kedua bersaudara itu diperkenankan memilih kenang-kenangan dari benda-benda milik Diana. Harry memilih cincin safir oval itu, sementara William mengambil jam tangan emas kuning 18 karat dengan merek Cartier Tank Francaise. Jam tangan itu dulunya sering dipakai Diana untuk mengajari William tentang waktu.
Lantas, bagaimana cincin yang sudah jadi millik Harry bisa berakhir di jari manis Kate Middleton? "Harry berpikir, siapa pun perempuan yang akan duduk di samping raja pantas mengenakan cincin itu. Itulah yang pasti diinginkan Diana," ujar sumber di kerajaan. William saat ini adalah calon pewaris tahta kedua Kerajaan Inggris setelah ayahnya, Pangeran Charles.
Kate dan William bertemu di St Andrews University, dimana keduanya sama-sama pernah menjadi mahasiswa Jurusan Sejarah Seni. Di bulan Maret 2002, Kate menjadi model peragaan busana untuk sebuah acara penggalangan dana. Kate yang tengah berjalan di catwalk mengenakan gaun hitam transparan yang memperlihatkan bikini dibaliknya, membuat William seketika jatuh hati. Untuk bisa duduk di barisan depan dan menyaksikan Kate, William menghamburkan lebih dari 200 poundsterling.
Setelah acara itu, keduanya menjadi semakin akrab. Mereka lantas pindah serumah, bersama-sama dengan dua orang teman lain. Akhir tahun 2003, William dan Kate mulai berpacaran. Namun, publik baru mengendus kisah percintaan ini di tahun 2004. Kala itu, foto mereka tengah berlibur di sebuah resort ski di Swiss tersebar luas.
Selanjutnya, pers Inggris tak berhenti mengendus-endus kehidupan pribadi Kate. Beberapa kali, Kate melayangkan tuntutan hukum kepada media Inggris karena dinilai menganggu kehidupan pribadinya.
Selama 8 tahun pacaran, hubungan William dan Kate diwarnai putus-sambung. Perpisahan pertama mereka terjadi setelah empat tahun pacaran. Spekulasi dari media langsung merebak. Ada yang beranggapan perpisahan ini terjadi karena perbedaan strata yang sangat jelas. William adalah anggota kerajaan, sementara Kate hanyalah rakyat biasa. Beberapa teman William dan Kate mengungkapkan, sorotan medialah yang jadi biang keladi perpisahan mereka.
Hanya beberapa minggu berselang, pasangan ini terlihat kembali bersama. Juli 2007, Kate tampak mendampingi William saat menghadiri konser amal mengenang 10 tahun kematian Putri Diana. Hubungan ini semakin terlihat serius ketika Kate hadir pada upacara kelulusan latihan helikopter William. Sayang, kemesraan ini tak bertahan lama. Foto William tengah mencium aktris Inggris, Natasha Hamilton, membuat Kate berang. Mereka pun kembali putus.
Oktober 2010, secara mengejutkan William kembali menggandeng Kate saat menghadiri pernikahan seorang sahabat. Sejak itu, rumor pertunangan dan pernikahan semakin santer terdengar.
Pasang surut hubungan William dan Kate ini membuat media Inggris memberi julukan kepada Kate. Waity Katy atau Kate Si Penunggu, adalah nama itu. Julukan itu ditujukan untuk menyindir Kate yang dinilai rela menunggu selama bertahun-tahun untuk menjadi calon mempelai sang pangeran Inggris.
Namun, siapa sebenarnya Kate Middleton? Lahir pada 9 Januari 1982, Kate adalah sulung dari tiga bersaudara. Ibunya Carole Elizabeth adalah mantan pramugari British Airways. Ayahnya, Michael Francis, juga dulunya bekerja di perusahaan penerbangan yang sama sebagai flight dispatcher. Tugasnya adalah menyusun jadwal penerbangan dan memastikan seluruh penerbangan lengkap dan selamat.
Dari pekerjaan kedua orangtuanya, jelas tak ada darah biru yang mengalir pada diri Kate. Nenek moyangnya pun hanyalah buruh kelas menengah dan penambang.
Di tahun 1987, keluarga Middleton mendirikan perusahaan sendiri. Perusahaan yang diberi nama Party Pieces ini bergerak di bidang jasa menyediakan barang-barang dan dekorasi untuk pesta. Usaha ini berkembang amat pesat hingga menaikkan strata keluarga Middleton. Mereka jadi miliuner.
Setelah lulus kuliah, Kate bekerja di perusahaan milik ayahnya ini. Kate yang berhasrat menjadi fotografer profesional bertugas mengambil foto barang-barang jualan Party Pieces dan mengunduhnya ke website perusahaan.
Kate juga dikenal sebagai gadis yang pintar memadupadankan busana. Beberapa kali Kate masuk nominasi wanita berpenampilan terbaik. Tahun 2006, Kate terpilih sebagai "Most Promising Newcomer" di majalah bergengsi The Daily Telegraph.
Tatler juga menempatkan Kate sebagai salah satu dari 10 ikon gaya di tahun 2007. People Magazine menuliskan namanya sebagai wanita berpakaian terbaik di tahun 2007 dan 2010. Beberapa media lain yang juga mengapresiasi gayanya berpakaian adalah Style.com dan Vanity Fair.
Ajeng
KOMENTAR