Perdebatan antara tim kuasa hukum penggugat dengan kuasa hukum tergugat masih berlangsung di areal Sekolah Kristen Ketapang II, Green Garden, Kedoya, Jakarta Barat. Masing-masing pihak masih bersikukuh atas pendapatnya perihal hak atas tanah serta bangunan sekolah yang terletak di tengah perumahan elit Green Garden itu.
"Kalau menurut pengadilan batasan-batasannya memang ada. Batas itu secara kasat mata ada, kok tiba-tiba ditunjuk disini, di sekolah ini. Sedangkan tanah yang dieksekusi itu batasnya jauh dari bangunan sekolah ini," kata kuasa hukum Yayasan Sekolah Kristen Ketapang II, Sheila Salomo saat dijumpai di areal sekolah, Kedoya, Jakarta Barat, Senin (18/10) siang.
Sampai saat ini, beberapa ahli waris yang merasa memiliki tanah atas sekolah tersebut masih meributkan tanggul yang dikatakan sebagai batas tanah eksekusi. Rencananya, perebutan atas hak tanah ini akan dilanjutkan di pengadilan. "Tanggul yang dinyatakan dalam Mahkamah Agung itu ada, tapi bukan disini. Tapi kenapa disini yang ditunjuk oleh penggugat. Kami minta keadilan, kenapa yang diputuskan lain, yang dilaksanakan juga lain. Kami mohon pengadilan cepat bertindak adil," ungkap Sheila berapi-api.
Ditemui di tempat yang sama, kuasa hukum para ahli waris, John K Azis menuturkan kalau, seluruh ahli waris hanya mempertahankan hak atas tanahnya. "Ini sudah berlangsung selama 14 tahun. Kalau masalah adil dan tidak adil, saya tanya adil untuk siapa," kata John. "Sebagian besar tanahnya ada di sekolah ini. Ini bukan eksekusi barbar, penuh pertimbangan. Ahli waris mau ekskusi 3 tahun lalu tapi baru dilaksanakan sekarang, karena banyak aspek yang dipikirkan," kata John.
Gedung sekolah yang menampung 83 murid Kelompok Bermain dan TK, 244 murid SD, 153 murid SMP dan 143 murid SMA ini rencananya akan diratakan oleh ahli waris yang memenangkan perkara. Untungnya, rencana itu urung dilakukan. "Itu yang jadi pertimbangan kami, makanya buldozer tidak dimasukan kesini. Kami sudah mengajak negosiasi tapi enggak pernah ada tanggapan. Sejak tahun 2003 gedung ini dibangun, ahli waris sudah keberatan," kata John.
Kondisi seluruh siswa yang pagi tadi mengadakan demo damai untuk menolak eksekusi akhirnya dipulangkan. Demi keamanan, mereka memang dikeluarkan dengan penjagaan ketat aparat keamanan sejak pukul 10.00 WIB.
Okki
KOMENTAR