Dari namanya, banyak orang mengira Tokio Hotel (TH) berasal dari Tokyo. Padahal sebenarnya, band yang digawangi si kembar, Bill Kaulitz (vokalis, 21) dan Tom Kaulitz (gitaris, 21), serta Georg Listing (drummer, 23), juga Gustav Schafer (bassit, 22) ini berasal dari Jerman.
Keempat remaja ini bertemu di Magdeburg Club, salah satu klub di kota mereka. Saat itu, Georg dan Gustav yang sudah saling kenal, sedang menyaksikan penampilan Bill dan Tom di atas panggung. Terpana dengan kemampuan si kembar bermain musik, Georg dan Gustav kemudian mengajak mereka untuk membuat band.
Devilish (nama band awal mereka) pun memulai perjalanan karier dengan manggung di konser-konser kecil di Jerman. Sampai kemudian, Bill (saat itu usianya 13 tahun), ditemukan oleh Peter Hoffman, seorang produser musik, pada sebuah ajang pencarian bakat (2003).
Oleh Peter, nama band mereka diubah menjadi Tokio Hotel. Tokio merupakan sebutan orang Jerman untuk Tokyo (juga salah satu kota yang mereka suka), sedang Hotel dipakai karena mereka lebih banyak menghabiskan waktu di hotel saat melakukan tur. Dengan nama baru ini, Peter mengubah aliran musik mereka menjadi pop-rock.
Kebanyakan, lagu-lagu di album pertama mereka, Schrei (2005), diciptakan juga oleh Peter. Keempat remaja ini sangat beruntung karena hampir semua lagu di album itu laris di pasaran dan menguasai tangga lagu di beberapa negara di Eropa. Seperti Durch den Monsun (Through The Monsoon), Schrei (Scream), Rette Mich (Rescue Me), Der Letzte Tag (The Final Day), juga termasuk Unendlichkeit yang ditulis TH sendiri.
Penghargaan pertama yang mereka terima adalah Best Newcommer dan Super Comet di Comet Award (Jerman). Sejak itu, penghargaan lain menyusul satu per satu, seperti Best Newcomer di Eins Live Krone (Germany Radio Award), Best Pop National Act untuk Bambi Awards (Jerman), serta Best Single, Best Pop, dan Rock Band 2005 di Golden Penguin (Austria). Di tahun berikutnya, mereka menambah kesuksesan dengan memborong sekitar 19 penghargaan di beberapa negara bagian di Eropa.
Ini membuat mereka optimis untuk mengeluarkan album berikutnya, yaitu Zimmer 483 (Room 483-Februari 2007) dan Scream (Juni 2007). Scream merupakan album pertama mereka yang berbahasa Inggris. Ketiga single di album ini (Through The Monsoon-Durch den Monsun, Ready Set Go-Übers Ende der Welt, dan Don't Jump-Spring Nicht) sangat populer di Inggris. Tak heran jika penjualan album tadi melonjak hingga 1,5 juta kopi dan menjadikan mereka Best InterAct MTV Europe Music Award (2007). Ini menambah koleksi penghargaan mereka di tahun 2007 menjadi 20 penghargaan.
Seraya ingin mengulang kesuksesannya di Inggris, TH merilis album repackage untuk Amerika Serikat (AS) dengan single yang berjudul sama dengan albumnya, Tokio Hotel. Benar saja, dengan cepat mereka menjadi bahan perbincangan di negara Paman Sam. Usai merilis single keduanya di AS, Scream America, mereka dianugerahi MTV Music Award AS sebagai Best New Artist (2008). Selama 3 tahun berkarier, total penghargaan yang mereka terima sudah 73 buah.
Ester / bersambung
KOMENTAR