Bagaimana kelanjutan sidang perceraian Anda?
Kami sudah resmi bercerai pada 31 Agustus lalu. Waktu itu, hakim sempat tiga kali menunda sidang putusan. Tanggal 31 Agustus itu mendadak saya dikabari kuasa hukum saya, siang itu sidang sudah diputus.
Salah satu keputusan hakim adalah anak-anak ikut saya. Reinhard tampaknya kaget hak asuh tidak jatuh kepadanya. Asal tahu saja, selama sidang, tidak ada satu orang pun yang mau jadi saksi untuk saya. Semua kesaksian memberatkan saya, termasuk dari sopir dan pembantu. Mereka juga dilarang mengangkat telepon dari saya.
Bila tak punya saksi, bagaimana bisa menang di pengadilan?
Karena putus asa, saya akhirnya mendatangi hakim. Saya bilang, saya sudah pasrah, sepasrah-pasrahnya. Saya tidak pernah mengadu kepada orang lain soal masalah ini, bahkan orangtua saya pun tahu masalah ini seminggu sebelum mengajukan gugatan cerai. Entah kenapa hakim akhirnya memenangkan saya. Syukurlah. Pengacara saya juga hebat, bisa membalikkan kesaksian pembantu rumah tangga saya saat sidang, sehingga kesaksian itu akhirnya malah memberatkan Reinhard.
Lalu?
Sore itu juga, setelah mendengar putusan cerai, saya berangkat ke Jambi. Saya menelepon dia (Reinhard, Red.) bahwa saya mau ke Jambi untuk bertemu anak-anak. Saya minta mereka diantarkan ke rumah Om saya yang tinggal tak jauh dari rumah kami di sana.
Benar saja, Reinhard mengantar anak-anak ke rumah yang saya maksud. Begitu duduk di kursi, Matteo, anak bungsu saya, langsung bertanya apakah saya mengenal Tante Jen, teman papanya. Saya bilang tidak. Lalu Matteo menambahkan, teman papanya itu baru saja pulang dari rumah.
Saya marah sekali kepada Reinhard. Bukan karena cemburu, tapi karena selama ini dia memfitnah sayalah yang berselingkuh. Dia juga menjelek-jelekkan saya di internet, membuat laporan palsu di Polres Jakarta Pusat, membuat orang lain yang tidak bersalah jadi terlibat masalah. Bahkan merugikan saya dari sisi pekerjaan. Ternyata dia sendiri yang melakukan apa yang dia ucapkan itu. Terlebih dia melakukan itu sebelum ada putusan cerai.
Apa jawaban dia?
KOMENTAR