Di antara merk produk denim lokal yang ada, Mischief ternyata sudah sudah ada sejak tahun 2006. Christian Hartana (27) sang pemilik, memulai usahanya di Bandung, Jawa Barat yang terkenal sebagai pusat mode Indonesia.
Pria lulusan sebuah universitas swasta di Bandung ini memulai usahanya dengan modal Rp 1 juta. "Di tahun 2006, yang bermain di bisnis denim lokal di Bandung belum banyak. Saat itu kami masih memproduksi sedikit. Baru di tahun 2007 kami membuat produksi massal," ungkap pria yang akrab disapa Chris.
Untuk menjaring pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan lama, banyak hal yang dilakukan Chris. "Di antaranya, kami selalu memberikan produk yang berbeda sebanyak empat kali dalam setahun. Kadang ada tema tersendiri dan berkolaborasi dengan artis grafis. Untuk kolaborasi ini, sudah kami lakukan sebanyak dua kali. Oktober 2010 nanti kami akan berkolaborasi dengan seorang artis asal Singapura yang pernah berkolaborasi dengan produk Nike. Bahan yang digunakan berasal dari Jepang, handmade, pewarnaan menggunakan teknik hand dye, bahan organik dan menggunakan katun berkualitas nomor satu berasal dari Zimbabwe, Afrika. Peluncuran produknya akan dilakukan di Jakarta dan Bandung," jelas pria lajang ini.
Sayangnya, Chris masih merahasiakan soal produk kolaborasi ini. Chris pun enggan menyebutkan nama sang artis grafis demi menjaga kejutan yang akan diberikan Mischief.
Meski banyak pesaing, Chris bersyukur penjualannya terus merangkak naik. "Kami juga terus meningkatkan kualitas dan mengikuti perkembangan mode. Meski harga lebih murah, kualitas tak kalah dengan produk luar. Contohnya, kami memiliki bahan denim seperti denim merek Nudie yang harganya jutaan dan bisa belel sendiri akibat sering dipakai."
Mischief, dijual Cris mulai dari Rp 400 ribu sampai Rp 500 ribu. "Bukan harga atau keuntungan yang saya kedepankan di sini. Semua saya lakukan karena saya cinta dengan denim," tegas kolektor denim ini.
Edwin
KOMENTAR