Kenangan Keluarga Korban Hamparan (2)

"Kapan Bapak Pulang?" 

"Apa salah suamiku? Oh Tuhan, kenapa mereka membunuh suamiku?" ratap Suryawati (34), istri mendiang Aipda Riswandi, saat jenazah suaminya tiba di kediaman mereka. Sembari membelai kedua buah hatinya, Anisah(10) dan Adelia Nurul (4,4), bidan di RS Mayasari, Marelan, ini berkisah, kabar buruk itu didapatnya dari tetangga sekaligus teman yang tinggal di belakang rumah. "Malam itu saya tidur di rumah ibu saya, jadi rumah kosong."

Padahal, lanjutnya, "Sekitar jam 23.00, suami kirim SMS, minta saya pulang ke rumah karena dia akan pulang ke rumah sekitar jam 02.00 setelah selesai piket." Belum lagi sempat pulang, sang suami sudah berpulang untuk selamanya.

Sabtu (18/9) silam, lanjut Tati, adalah kebersamaan mereka yang terakhir. "Tak biasanya suami saya mau kami ajak berenang. Tapi hari itu dia malah kelihatan semangat dan ceria. Dia bahkan mengajari kami berenang dari pagi hingga siang hari di kolam renang Bumi Asri. Ternyata..."

Sederet rencana mendiang juga belum sempat terlaksana. "Dia sudah lama ingin melanjutkan ke sekolah perwira, tapi katanya menunggu saya selesai sekolah bidan. Ternyata ada bencana ini. Pupuslah harapan kami. Dia juga berencana mengajak teman lamanya reuni, Minggu (26/9), sekalian masuk ke rumah baru kami yang dibeli tiga tahun lalu."

Yang paling membuat Tati miris adalah pertanyaan si bungsu. "Nurul selalu tanya, kapan Bapak pulang? Dia memang masih terlalu kecil untuk mengerti," ujar Tati yang berjanji akan mewujudkan impian suaminya, "Menyekolahkan mereka sampai perguruan tinggi dan menjadi guru. Mudah-mudahan saya bisa mewujudkan keinginan dia."

 Debbi Safinaz

PROMOTED CONTENT