Menjadi ustadz, bagi pria bernama asli Danu Djoko Ismanu Herlambang ini, tidak pernah direncanakan sebelumnya. Lepas dari Fakultas Teknik Sipil UII, Yogyakarta, pria bergelar insinyur ini, lantas menjadi kontraktor jalan. Rupanya, pria kelahiran Pati, Jateng, justru tak menemukan kecocokan bekerja membangun fisik jalan atau jembatan. Kleak, ia justru merasa cocok "membangun" ahlak jamaahnya.
Danu pun merintis bisnis aneka produk. Mulai dari pupuk organik, obat-obatan herbal, hingga madu. Bila pada akhirnya memutuskan berada di jalur dakwah, katanya, "Dakwah tidak pernah saya cari. Awalnya karena banyak yang menginginkan dan ingin tahu cara sehat menurut Islam. Kebetulan saya bisa memberi pencerahan soal hubungan ahlak dan kesehatan manusia yang sebenarnya dekat sekali," jelasnya. Permintaan dakwah pun terus mengalir.
Sebelum akhirya tampil secara fenomenal di acara Bengkel Hati di Stasiun televisi swasta TPI, ia lebih dulu tampil mengasuh acara keagamaan di stasiun televisi di Yogyakarta, lalu ke TV O Channel, Jakarta. Dari sini permintaan dakwah terus mengalir hingga akhirnya diberi "panggung" secara tetap tiap hari Minggu pagi di TPI dalam acara Bengkel Hati.
Hingga kini ustadz Danu sudah berdakwah ke berbagai penjuru tanah air. Acara-acara pengajian off air yang menampilkan ayah tiga anak ini pun selalu dijubeli jamaah. Paling tidak, kata Danu, "Lebih dari 10 ribu jamaah." Ramadhan ini ustadz Danu juga diminta mengisi acara di kediaman Wapres Budiono.
Mengisi Acara Ramadhan
Kini acara Bengkel Hati, TPI, banyak ditunggu pemirsa. Bisa jadi banyak yang cocok dengan tauziah yang ia berikan. Ustadz Danu mengungkapkan, tak sedikit jamaahnya yang datang dalam kondisi sakit, setelah diberi pencerahan, bisa sembuh. Hepotesanya bahwa orang sakit itu ada hubungannya dengan hati manusia. "Saya bisa bilang seperti itu berdasarkan penelitian lebih dari 20 tahun. " Orang sakit kanker, lanjut ustadz Danu, bisa jadi lantaran sering emosi, menyimpan kemarahan pada suaminya. Perempuan kena tumor payudara bisa jadi sering marah pada suaminya," tegasnya.
Di luar acara interaktif itu, ustadz Danu masih menyempatkan diri memberi kesempatan kepada jamaah yang hadir untuk bertanya langsung. "Semua free. Tetapi di luar itu, saya harus tunduk kepada manajemen saya. Kalau konsultasi face to face, memang ada biayanya. Yang menentukan manajemen saya. Jadi kalau mau bebas biaya, silakan datangi pengajian saya," tuturnya.
Memasuki bulan Ramadhan, ustadz Danu telah dikontrak oleh MNC. "Mungkin akan disiarkan menjelang buka puasa. Saya belum tahu mau di TPI atau RCTI. Yang jelas acaranya semacam fragmen. Ada testimoni jamaah saya yang pernah sakit, setelah mengikuti pengajian saya, melaksanakan perintah Allah dan Rasullullah, kini bisa sembuh. Saya kebagian memberi tauziahnya."
Menyambut datangnya Ramadhan, ustadz Danu berpesan pada jamaahnya, bahwa membersihkan diri itu sebaiknya jangan hanya di bulan Ramadhan. "Setiap hari jalankanlah perintah Allah dan meniru semua yang telah disunnahkan RasulNya. Insya Allah mendapat rahmat Allah SWT."
Sukrisna, Rini Sulistyati
KOMENTAR