Lewat Lou Belle yang berlokasi di Jalan Setiabudi, Bandung, Marine Ramdhani (33) mulai mengembangkan usahanya, merchandising store. Ada busana, aksesoris, sampai art toys. "Bayangan saya, toko ini seperti milik Hello Kitty yang bisa membuat produk mulai dari mainan sampai sofa. Untuk busana, saya pilih kerja sama dengan desainer lokal. Harganya mulai ratusan ribu sampai Rp 2,5 juta. Mungkin ada komentar, kenapa harganya begitu mahal. Saya boleh bilang, kenapa enggak? Kita mesti menghargai desainer lokal yang karyanya memang bagus," tegas Marine.
Harga jutaan memang kerap membuat barang di tokonya belum laku terlalu banyak. "Tapi, ada yang beli saja sudah jadi point buat saya," kata Marine yang menggunakan nama Lou Belle karena pernah tinggal di Prancis. "Di toko ini saya ingin menawarkan produk yang tidak ada di tempat lain. Untuk aksesoris, misalnya, saya minta kreatornya membuat desain khusus hanya untuk Lou Belle. Dengan begitu, aksesorinya jadi tidak pasaran. Saya cukup 'sadar' estetika, jadi tidak semata-mata dagang," katanya.
Lou Belle yang baru buka September 2009, memang berbeda dari usaha dagang lainnya. Untuk mainan, Marine sengaja impor dari Amerika dan Singapura. Mainan ini bukan action figure yang banyak terdapat di banyak toko. "Bukan produk pasaran, tapi punya nilai seni. Yang mencari mainan seperti yang saya tawarkan memang tak banyak. Tapi saya harus menciptakan pasar. Apalagi tren art toys memang baru muncul beberapa tahun belakangan ini."
Sulung tiga bersaudara ini lalu berujar, usahanya memang mengalami pasang surut. Ada kalanya mendaki, pernah juga merugi. "Tapi saya tetap yakin usaha saya bakal berkembang. Terbukti respons masyarakat cukup bagus, kok." Perkembangan usahanya, yakin Marine, tampak terus mengalami peningkatan yang signifikan. Namun, dari semua yang tersedia di Lou Belle, "Yang paling disukai tetap baju. Ya, ini, kan, termasuk kebutuhan primer."
Khusus untuk busana muslim, butik Up 2 date dan Square menawarkan aneka koleksi tak biasa. "Modelnya enggak cuma yang standar," kata Mutiarawati atau Tiara (34), staf pemasaran. Koleksi gamisnya, lanjut Tiara, mengandalkan cutting, material, serta blocking warna. "Dengan cutting yang tepat, tubuh pemakai tak terlihat berlekuk, juga tak terkesan gemuk. Malah, yang gemuk keliahatan ramping. Makna memakai busana muslim, kan, bukan sekadar menutup aurat tapi juga tidak menonjolkan lekuk tubuh."
Jika bingung memilih busana yang tepat, para pramuniaga di butik ini siap memberi saran padu-padan busana dan kerudung. Mereka sengaja dilatih menjadi konsultan busana. Untuk melengkapi koleksinya, Up 2 date menggandeng Square, produsen kerudung aneka model. Antara lain, kerudung aplikasi, lukisan, dan berstruktur, yang sedang jadi andalan.
Demi terus memuaskan para pelanggan, kedua butik ini kerap saling bertukar informasi mengenai tren terbaru karena selalu berusaha menjadi trendsetter busana muslim. Tak heran, butik yang baru berdiri pada 2006 ini banyak diburu penggemarnya di 17 kota, ditambah satu gerai di Malaysia.
Kelebihan lain, butik ini menawarkan kursus memakai kerudung. "Untuk Jakarta kursus setiap Sabtu, bisa mendaftar di butik yang ada di Pondok Indah Mal atau Pasaraya. Untuk kelas dasar, selain memakai dan mengenal bahan kerudung, juga diajari mengenal bentuk wajah. Untuk kelas yang lebih tinggi, materinya cara memakaikan kerudung untuk orang lain, misalnya pagar ayu di pesta pernikahan."
Ada pula kelas wedding, yang mengajarkan pakai kerudung untuk pengantin. Kelas ini khusus bagi para profesional, misalnya penata rias. "Kursus privat juga ada," ujar Aju Isni Karim (38), konsultan busana muslim dan kerudung Square. Kerudung, lanjut Ayu, bisa jadi cara ampuh mengubah tampilan wajah jadi lebih cantik.
Hasuna, Henry
KOMENTAR