Bulan Juni ditutup dengan kabar menggembirakan. Seri ketiga film The Twilight Saga: Eclipse (TTSE) resmi diluncurkan ke pasaran. Film yang sudah bisa dinikmati seluruh dunia di pekan ini diprediksi dapat menyaingi kesuksesan dua prekuelnya, Twilight (2008) dan New Moon (2009).
Dalam Eclipse, romansa cinta segitiga antara Edward, Bella dan Jacob semakin memuncak. Edward yang memutuskan untuk meninggalkan Bella dalam New Moon, kini kembali lagi. Merasa tak bisa lagi hidup tanpa Bella, si vampir yang tak doyan darah manusia ini lantas melamar Bella. Rencananya, setelah pesta kelulusan SMA, Edward dan Bella akan menikah, dengan satu syarat, Bella harus 'diubah' menjadi vampir melalui gigitan Edward.
Masih bimbang dengan pilihan untuk berubah menjadi vampir, Bella terlanjur dihadapkan pada pilihan lain, yakni Jacob. Pasalnya, Jacob tak rela jika sejoli vampir-manusia itu kembali bersama karena ia juga jatuh hati pada Bella. Jacob pun kemudian mencoba membuktikan bahwa cintanya lebih besar dari cinta Edward.
Sementara itu, kota Seattle sedang dicekam ketakutan. Serangkaian pembunuhan kejam terjadi. Usut punya usut, pembunuhan ini didalangi oleh Victoria, vampir wanita yang memiliki dendam kesumat kepada Bella. Ia menciptakan pasukan vampir baru yang belum bisa mengontrol rasa haus darah mereka. Akhirnya, Edward dan Jacob setuju untuk bertarung bersama demi menyelamatkan nyawa wanita yang sama-sama mereka cintai, Bella Swan.
Senasib dengan film-film seri lainnya, syuting Twilight Saga dilakukan maraton. Untuk Eclipse, pengambilan gambar sudah dimulai sejak Agustus 2009 di Vancouver Film Studios, dan berakhir pada bulan Oktober.
Perubahan pemain Twilight Saga mulai terjadi di Eclipse. Jika di dua prekuelnya tokoh Victoria diperankan oleh Rachelle Lefevre, oleh karena alasan jadwal yang bertabrakan, ia digantikan oleh Bryce Dallas Howard. Kursi sutradara juga tak luput dari pergantian. Oleh karena sutradara New Moon, Chris Weitz masih disibukkan dengan proses editing New Moon ketika syuting Eclipse sudah mulai, maka David Slade yang akhirnya didapuk menjadi sutradara Eclipse.
Untungnya, pecinta Twilight tak terpengaruh dengan pergantian pemain dan sutradara ini. Histeria fans yang menamakan diri Twi-Hards itu tetap sama seperti saat Twilight pertama booming. Buktinya, untuk film yang dijadwalkan rilis pada 30 Juni 2010, tiket sudah bisa dibeli di berbagai loket online sejak 14 Mei 2010. Penggila Twilight Saga juga rela mengantri dan berkemah selama empat hari di halaman Nokia Plaza di Los Angeles untuk menonton Gala Premier yang digelar pada 24 Juni 2010. Bahkan, ketika tempat Premier diubah ke Los Angeles Nokia Theatre pada 23 Juni, para fans berbondong-bondong pindah tempat juga.
Kehebohan Twi-Hards tak hanya terjadi di Amerika. Di Jakarta dan Yogyakarta, Eclipse yang diputar perdana pada Rabu (30/6) lalu pun langsung diserbu penonton. Antrean yang mengular di bioskop-bioskop tak hanya dipenuhi para ABG saja. Pria, wanita, tua dan muda seakan tak kuasa menolak demam Eclipse. Di situs microblogging Twitter, Eclipse juga ramai diperbincangkan. Bukan soal jalan ceritanya, tapi perihal panjangnya antrean. Sementara itu, di kota gudeg antrean panjang pembeli tiket Eclipse bahkan meluber hingga ke jalan.
Hujan Pujian
Kritik positif akhirnya didapat oleh seri ketiga Twilight ini. Jika New Moon dinilai sedikit membosankan dengan alur cerita lambat, Eclipse sebaliknya. Adegan perang antar klan vampir dikatakan berhasil membangkitkan adrenalin penonton. Majalah Variety pun terang-terangan menyebutkan Eclipe sebagai satu-satunya seri Twilight yang paling layak disebut sebagai film blockbuster, yang tak hanya mengandalkan tampang rupawan tiga pemeran utamanya.
KOMENTAR