Para pemilik toko bahan kue (TBK), sengaja memanjakan pelanggannya dengan berbagai cara. Antara lain menyelenggarakan demo atau kursus memasak. Mulai dari memasak kue basah, pastry, sampai menghias cake dan cokelat praline/candy.
Disebut demo masak, bila penyelenggaranya adalah produsen bahan tertentu yang bekerjasama dengan pemilik TBK. Sedangkan pesertanya sekadar melihat cara memasak berikut diberi kesempatan tanya jawab. Sedangkan yang disebut kursus memasak, bila pesertanya aktif dan turut mengerjakan apa yang dikursuskan, dipandu satu atau dua instruktur.
Usai kursus, biasanya, peserta ingin mencoba kembali apa yang dipelajari di rumah sendiri. Nah, inilah saatnya para peserta kursus berbelanja di TBK. Saat yang tentu saja paling dinanti pemilik TBK. Dengan kata lain, sama-sama mendapat keuntungan. Peserta kursus mudah memperoleh bahan dan alat, sementara pemilik TBK menjadi laris manis.
Peserta kursus tak selamanya ibu-ibu rumah tangga. Ada juga bapak-bapak, bahkan kakek pun ada! Tergantung jenis kursus yang diselenggarakan. Bila kursus diselenggarakan pada Sabtu dan Minggu, pesertanya lebih variatif lagi. Tak sedikit pekerja kantoran yang mendaftar. Sekadar ingin menambah ilmu atau ingin punya bisnis sampingan.
Meski kursus di hari Sabtu dan Minggu diminati para pekerja kantoran, tetapi pemilik Toko Ani di Jalan Gunung Sahari (kawasan Senen), Jakarta, Virginia Laksana, justru lebih memilih menutup tokonya. Mengapa? "Kami ingin ada waktu untuk istirahat," tegas Virginia yang juga distributor tunggal alat dan bahan kue sebuah produk dari Amerika.
Rini Sulistyati
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR