Ditemui Jumat di sebuah restoran di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Mischa Moein (34) mengaku masih belum bisa menghilangkan rasa ketakuan yang dialaminya akibat kejadian Selasa (27/4) lalu. Mischa sungguh tak pernah bermimpi atau berharap mendapat perlakuan sangat kasar dari seseorang.
"Terlebih orang yang melakukan itu mengaku sebagai pejabat. Seharusnya, kalau memang benar pejabat, dia enggak akan mungkin melakukan hal itu, kan? Harusnya dia bisa bertindak santun, bukannya malah mencaci-maki saya di depan umum," tutur ibu tiga anak ini.
Siang itu, kisah Mischa, ia hendak makan siang dan menuju sebuah mal di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan. Bersama sopir, ajudan, dan karyawan, Mischa menumpang mobil Toyota Alphard Vellfire hitam berplat nomor B 2211 NN miliknya. Untuk memasuki mal yang dituju, mobil harus berputar balik. Usai memutar balik dan hendak masuk ke jalur kiri jalan, "Tiba-tiba terdengar benturan. Sopir saya lalu menghentikan kendaraan dan keluar untuk memeriksa. Saya lalu melihat sopir dan pemilik mobil di belakang juga ikut keluar," ujarnya.
Mencermati situasi di luar mobilnya semakin memanas, Mischa lalu menyusul sopirnya untuk mencoba menenangkan pemilik mobil berjenis Lexus putih, berplat B 1280 BH. Mischa pun kemudian berjalan menghampiri pemilik mobil. Namun, reaksi mengejutkan justru diterima Mischa. "Orang itu memarahi saya tanpa menghiraukan banyak orang yang menyaksikan kejadian itu. Saya dicaci-maki di depan umum. Benar-benar saat itu saya sangat merasa terhina," ujar Mischa.
Mendengar cacian itu, Mischa hanya bisa terdiam. "Sungguh saya enggak menyangka orang itu akan berkata seperti itu. Apalagi kalau lihat penampilannya yang bersih, berkacamata, berkumis, rambutnya tersisir rapi, dan memakai batik warna merah muda. Saat itu dia bilang, 'Kamu enggak tahu siapa saya? Saya ini pejabat!' Dia juga bilang, kenal semua pejabat Polri, dari Kapolres sampai Kapolri. Begitu saya tanya namanya, dia bilang, 'Semua orang kenal saya! Kamu jangan banyak omong, ya!"
Mischa juga menambahkan, pria itu menistanya dengan kata-kata amat kasar. "Saya heran, kok, dia bisa berkata seperti itu. Sangat arogan, seakan dia penguasa," tandas bungsu dari tiga bersaudara ini.
Seakan belum puas mengeluarkan caci maki, lanjut Mischa, pria yang mengaku sebagai pejabat itu mengancam akan memperparah kerusakan mobil Mischa. "Seorang karyawan saya keluar mobil dan mencoba menghalang-halangi mobil saya dengan badannya agar tak ditabrak lagi oleh orang itu sampai akhirnya saya tarik dia dan mempersilakan orang itu kalau mau kembali menabrak mobil saya."
Sejurus kemudian, masih kata Mischa, "Orang itu menyalakan telepon gengamnya dan menelepon seseorang untuk datang. Sekitar 10 menit kemudian orang yang diteleponnya datang menggunakan sepeda motor. Saya lalu telepon Pak O.C. Kaligis untuk meminta saran. Saya disarankan menyelesaikan masalah di kantor Polda Metro Jaya. Begitu saya ajak ke sana, orang itu malah berputar balik dan pergi ke arah yang berlawanan dari arah ke Polda," ucap wanita yang pernah bermain di sinetron Jin dan Jun serta Saras 008 itu.
Setelah menjemput O.C. Kaligis, Mischa melaporkan kejadian itu ke Polda Metro Jaya atas perbuatan tidak menyenangkan. "Padahal, mobil saya lecet di bagian samping kanan dan mobil dia rusak di bagian depan. Senin (3/5), saya juga akan melaporkan kejadian ini ke Komnas Perempuan," katanya.
Dengan laporannya ke polisi itu, Mischa berharap bisa jadi pelajaran bagi orang tersebut dan orang lain agar tidak semena-mena di jalan. "Setiap orang enggak pantas diperlakukan seperti itu," imbuh pengusaha konstruksi itu.
Berulangkali Mischa menegaskan, bukan masalah serempetan mobil yang membuatnya melaporkan kejadian ini ke polisi, melainkan, "Saya sungguh-sungguh enggak terima dengan perlakuan orang itu. Saya ini seorang wanita, seorang ibu dari tiga anak, kenapa dia bisa seenaknya melakukan hal itu?"
Sepanjang usianya, ujarnya, "Saya enggak pernah menerima perlakuan sekasar itu. Apalagi dia bilang kalau dia pejabat. Harusnya sebagai pejabat, kan, bisa memberi contoh yang baik dan berlaku santun. Pejabat, kan, dipilih dan mengemban amanat. Bukan berarti dia bisa berlaku seperti itu. Akibat tindakannya itu, saya syok. Rabu (28/4) kemarin saya periksa ke psikiater di Rumah Sakit MMC dan dikatakan depresi. Ini obatnya saya bawa," beber Mischa seraya memperlihatkan obat yang diresepkan dokter.
Sesuai saran dokter pula sudah beberapa hari ini ia hanya bisa beristirahat. "Akibatnya, saya enggak ke kantor. Banyak pekerjaan dan rapat yang terpaksa tidak saya hadiri hingga terbengkalai. Saya masih syok akibat kejadian kemarin, sampai badan ini bergetar. Secara materi mungkin bisa dihitung berapa kerugiannya, tapi perasaan saya? Itu tidak ternilai harganya."
Kini Mischa menyerahkan masalahnya kepada hukum yang berlaku. "Saya bukan siapa-siapa yang bisa mengadili. Kalau dia meminta maaf, saya pasti akan memaafkan. Tapi jalur hukum terus berlanjut," tambahnya.
Ia pun bersyukur jika langkahnya ini dilihat positif oleh keluarga dan teman-temannya. Tindakan yang diambilnya itu pun, tuturnya, bukan untuk adu kekuatan atau ingin membalas arogansi dengan arogansi. "Terlepas dari saya siapa, saya adalah wanita, seorang warganegara yang ingin membela haknya sebagai wanita yang sudah dicaci-maki. Perlu dicatat juga bahwa saya mendapatkan apa yang saya miliki sekarang ini tanpa bantuan siapa-siapa. Saya hanya menjadi diri saya sendiri, bukan mendapatkan semua ini dengan cara mendompleng."
Dari keterangan di lapangan, saat peristiwa berlangsung Mischa ditengarai juga mengatakan ia masih kerabat keluarga istri Presiden SBY. Belakangan Mischa menyebutkan, ia kenal baik dengan kakak Ny. Ani SBY. Yang jelas, sampai saat ini, pihak kepolisian agaknya belum bisa berbuat banyak.
Hingga tiga hari pasca pelaporan, Mischa mengaku belum menerima panggilan apa pun untuk agenda pemeriksaan maupun pembuatan berita acara pemeriksaan (BAP). Namun, dari Humas Polda Metro Jaya diperoleh keterangan, belum bisa memastikan apakah pemilik mobil Lexus yang dimaksud Mischa adalah mobil salah satu anggota DPR. Kendati demikian, polisi berjanji akan mengusut kasus ini hingga tuntas.
EDWIN YUSMAN F.
KOMENTAR