Ketika dipanggil ke Dewan Pers. Membayangkan gedungnya seperti apa saja, aku sudah ketakutan. Tapi kini, ketakutan itu sudah lewat. Dulu, sih, aku masih mencoba mencari celah. Tapi buat apa, karena aku enggak salah.
Setelah kejadian itu, Anda tidak lagi terlihat di layar kaca. Sempat diistirahatkan sementara, ya?
Ya, karena aku harus mengurus masalah ini dulu dan karena ini perlu penanganan serius. Kalau siaran, kan, banyak yang harus disiapkan. Tapi aku sendiri berharap ini cepat selesai. Jujur saja, ini sangat melelahkan hati, fisik, mental, dan pikiran.
Jadi wartawan memang cita-cita sejak kecil, ya?
Dulu, aku malah memilih Fakultas Sastra. Sempat jadi penyiar di Radio Ardan dan Pro 2, Bandung, lantas aku jatuh cinta pada dunianya yang seru dan dinamis. Ketika lulus Magister Manajemen ITB, aku sempat bekerja sesuai gelar, di balik meja selama setahun. Gajinya lumayan besar tapi bosan. Ternyata lebih menyenangkan dunia radio.
Akhirnya, aku memilih kerja di teve setelah melihat pembawa acara di teve. Ketika dipanggil SCTV, ternyata aku diterima setelah melalui enam tahapan. Dulu, aku seangkatan dengan Rosiana Silalahi. Aku langsung ditempatkan di Bagian Kriminalitas selama seminggu dan setelah itu di-rolling ke Ekonomi sampai beberapa tahun.
Terakhir, aku menjabat sebagai Redaktur Ekonomi. Aku kemudian pindah ke Antv selama dua tahun dan akhirnya ke tvOne karena ada tantangan baru. Sebenarnya, pindah kerja berat banget karena harus menyesuaikan diri lagi. Tapi semua terlewati dengan baik. Sekarang aku jadi produser di Apa Kabar Indonesia dan presenter di program Satu Jam Lebih Dekat.
Dia selalu bilang, "Percayalah, ini yang terbaik buatmu." Padahal, aku sudah beberapa kali bilang ke suami, mau berhenti bekerja karena enggak enak hidup berjauhan dan aku ingin jadi ibu rumah tangga. Tapi suami melarang, aku diminta tetap bekerja. Katanya, aku enggak mungkin di rumah, paling betah seminggu, setelah itu keluyuran.
Ternyata benar apa yang dia bilang. Yang berat justru putriku, Kalyca Nathania Zahra (5). Dia sering protes sambil menangis. Selalu ingin ikut saat aku siaran. Pernah aku ajak kerja, tapi malah aku yang enggak bisa konsentrasi.
Jadi, apa rencana ke depan?
Kalau tvOne masih mempercayaiku, aku akan tetap mengabdi. Tapi kalau mereka merasa keberadaanku sudah mengganggu, ya, bagaimana lagi? Sampai saat ini, sih, enggak ada. Aku sampai tanya, kapan bisa mulai siaran lagi. Mereka bilang, secepatnya, setelah semua urusan ini beres.
Entah kebetulan atau tidak, seharusnya bulan ini adalah bulan kami. Tanggal 1 April aku ulang tahun, 4 April ulang tahun pernikahan, 20 April suamiku ulang tahun. Apakah ini hadiah atau apa, enggak tahulah. Aku juga belum ingin melakukan apa-apa setelah masalah ini selesai.
NOVERITA K. WALDAN
KOMENTAR