Didera permasalahan rumah tangga, Ita sempat stres. Durrahman menduga, kondisi Ita yang pusing dengan kondisi perkawinannya menjadi salah satu pemicu penyakit anehnya saat ini. "Dia sering sekali menangis. Kami sampai menduga, saking seringnya menangis, kelopak matanya membengkak," tutur Durrahman.
Kesedihan itu pulalah yang masih tampak jelas di wajah Ita. Sesekali Ita memandangi foto di saat ia masih normal dan sehat. "Saya sedih sekali. Apalagi kalau ada orang yang memanggil nenek. Saya, kan, masih muda," ujarnya sedih.
Meski tak masuk akal, Ita mengaku, sebelum diserang penyakit aneh itu, ia kerap mendapat mimpi aneh pula. Di mimpinya, Ita selalu dikejar-kejar tiga ekor ular kobra. Anehnya, hanya berselang beberapa hari sebelum penyakit itu menghinggapi tubuh Ita, tiga ekor ular kobra memang sempat masuk ke rumahnya. Beruntung, kerabat Ita bisa menyingkirkan ular itu.
"Kami hanya bisa mendoakan semoga Ita bisa sembuh dan melanjutkan cita-citanya sebagai pedagang pakaian," ungkap Durrahman. Saat membaca koran yang memberitakan tentang penyakitnya, wanita yang dulunya berperawakan manis ini hanya bisa menitikkan air mata.
Bayangkan saja, dulu Ita memiliki bobot ideal 60 Kg, namun sekarang menyusut jadi 40 Kg. "Saya malu jadi tontonan orang. Tapi, saya tahu, ini kenyataan yang menimpa saya. Biarlah orang menonton saya, tapi saya tetap ingin terus menggantungkan cita-cita untuk bisa kembali bekerja agar saya tidak menjadi beban buat keluarga," jelas Ita sambil menutup wajahnya dengan jari-jari tangannya.
Debbi Safinaz/bersambung
KOMENTAR