Sebenarnya, Fikri sudah tidak asing lagi dengan bisnis jasa kurir. Sebelumnya, ayah tiga anak ini memang sudah memiliki usaha jasa kurir dan kargo yang berkantor di Pondok Pinang, Jakarta Selatan. Namun, Fikri jeli menganalisa perkembangan pasar. Ketika bisnis kuliner sedang booming, intuisi bisnisnya pun langsung berjalan. Fikri melihat peluang untuk mengembangkan usahanya.
Tapi jauh sebelum melihat pengalaman Ny. Yuli, Fikri sebenarnya sudah "disadarkan" oleh pengalaman pribadi. Sejak tahun 2005, rupanya sang istri juga kerap menerima pesanan kue kering. "Awalnya, saya sendiri yang mengantar, meski ada beberapa yang rusak. Tapi, karena saya sendiri sudah sibuk di kantor, saya sering menyuruh anak buah saya untuk mengantar."
Kegagalan itu justru menantang Fikri. Lima kali Fikri membeli kue sendiri dan mencoba mengirimnya. Semua gagal, rusak di perjalanan. Tapi Fikri pantang menyerah, dan melihat ini sebagai peluang. Setelah melakukan serangkaian uji coba, akhirnya Fikri menemukan kuncinya."Ternyata untuk membawa cake yang aman itu kuncinya di suspensi terbaik, yaitu tubuh manusia."
Caranya? Personil PT ANExpress selalu berboncengan berdua saat mengantarkan cake. Penumpang di belakang memangku boks berisi kue. "Ketika motor melintasi jalan bergelombang, badan boleh bergoyang, tapi boks tak tergoncang lantaran tangan akan mengangkatnya. Makanya pengemudi selalu memberi aba-aba kalau akan melewati jalan berlubang."
Setelah menemukan teknik itu, Fikri berani membuka diri, melayani jasa pengiriman kue. Bahkan ia berani memberi jaminan kepada para pengusaha kue. Kini, Fikri berani menerapkan zero accident dalam mengantar cake dengan dekorasi apapun. "Bahkan pernah dalam sehari kami mengirim 30 pesanan. Semua aman," kata Fikri yang dalam sehari bisa mengirim rata-rata 15-20 kue.
Selain dengan "suspensi alami", para kurir itu juga dilengkapi dengan boks khusus yang terbuat dari styrofoam yang di dalamnya dilapisi bahan tertentu. Untuk cake tertentu, agar tidak rusak juga perlu diberi pendingin es atau dry ice. "Tapi tidak semua jenis cake cocok diberi pendingin es," jelas Fikri.
Dari Kue ke Kuliner
Kini, kurir ANExpress menerima pesanan dari seluruh wilayah Jabodetabek dengan biaya Rp 50 ribu sampai Rp 60 ribu. Fikri yakin layanan kurir kue ini masih bisa berkembang luas. "Di milis NCC (Natural Cooking Club, kumpulan para "bakul kue" rumahan, istilah di NCC untuk menyebut pengusaha kue rumahan, Red.) saja anggotanya ada 6.000 lebih. Belum lagi milis yang lain." Sementara, kurir Nirwana, sebutan di milis untuk kurir ANExpress, baru bisa melayani 300 pengusaha kue rumahan.
Mencoba untuk terus berinovasi, Fikri pun membentuk layanan kurir kuliner, berupa pemesanan dan pengantaran makanan dari restoran di seluruh Jabodetabek. "Saat ini ada sekitar 1000 restoran di Jakarta. Tapi baru 20 persen yang melayani delivery. Ini sebuah peluang yang besar."
Sukrisna/Nova
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR