Tapi tidak seratus persen pindah, kok. Bila ada waktu menengok rumah di Mampang, pasti kami lakukan. Meski kecil dan jelek, kalau rumah sendiri, kan, menyenangkan. Home sweet home.
Pindah ke rumah dinas akan mengajak pembantu yang pandai masak itu?
Iya. Hanya bawa satu pembantu, Yu Yem saja yang saya bawa.
Sudah mengunjungi calon rumah dinas Wapres?
Saya sudah dipanggil Ibu Yusuf Kalla untuk melihat rumah itu. Bu Yusuf Kalla rapi, kok, semua inventaris yang ada di rumah itu dicatat dan diperlihatkan. Misalnya, soal meja-kursi, pernak-pernik, semua dicatat. Setelah diajak keliling rumah, beliau bilang, "Ini semua saya kembalikan ke kantor, ya, Bu Boediono."
Menurut Ibu, apa saja yang harus diganti?
Tempat tidur. Itu nomor satu yang harus diganti. Nanti saya akan memilih, yang masih bisa dipakai akan saya pakai, yang harus diganti, ya diganti. Saya tidak menghendaki semua harus baru. Masih banyak barang yang bagus.
Gorden, sofa, termasuk harus diganti model atau warnanya?
Saya belum memikirkan soal warna. Saya baru sekali ke sana dan masih terkagum-kagum. Bagi saya, rumah itu terlalu besar. Lantai dua pula. Mewah banget, sih, tidak. Boleh, lho, kalau mau lihat. Biasa-biasa saja, kok.
Apa sih, warna kesukaan Ibu?
Segala warna saya suka. Warna baju saya mulai dari putih, hitam, sampai merah, ada. Repot untuk ditebak, kan?
Agar rumah tidak terasa sepi, mungkin ada cucu yang akan diajak tinggal di rumah dinas?
Maunya begitu. Tapi belum tahu, ya, apa ada yang mau apa tidak. Mereka sudah punya rumah sendiri. Kalau ikut saya, rumah mereka siapa yang jaga?
Ke depan, kegiatan Ibu sebagai istri wapres akan semakin padat. Sudah menyiapkan stamina?
Siap! Soal makan, saya biasa-biasa saja. Tapi, mulai sekarang, saya rajin minum multivitamin. Biasanya sih, semaunya, sesempatnya. Sekarang saya minum tiap hari.
Sudah berbagi tugas dengan Ibu Ani Yudhoyono?
Belum....belum.
(Bersambung)
Rini Sulistyati
KOMENTAR