Chef Antonius yang kerap dipanggil Opa, mengajari dasar-dasar memasak ala Negeri Kincir Angin, mengolah bahan, sampai meracik bumbu hingga sesuai citarasa masakan Belanda. "Opa juga mendorong anak didiknya mencari bahan-bahan lokal. Misalnya, standar steak di Indonesia, kan, pakai wortel dan buncis, nah Opa malah minta kami memanfaatkan sayuran yang banyak di pasar seperti lobak, terong, sampai waluh."
Bumbu-bumbu juga banyak dimodifikasi agar pas untuk lidah orang Indonesia. "Masakan Eropa, kan, kebanyakan pakai saus minuman anggur atau yang mengandung alkohol. Itu yang diganti."
Sebagai resto penyedia masakan Belanda pertama di Kota Kembang, kata Mita, nama yang dipilih juga disesuaikan. "Dalam bahasa Belanda, bloemen berarti bunga. Cocok untuk mengenang Bandung yang sejak lama dikenal sebagai Kota Kembang." Tak heran, di sudut-sudut ruang, dipajang aneka foto Bandung. Ada pula poster peta Bandung tahun 1933 yang kini menjadi salah satu daya tarik resto ini. "Banyak yang menawar peta itu, tapi berapa pun, tak akan kami jual."
Berminat mampir? Jangan lupa mencoba menu favorit Creamy Veal Potato (kentang bersaus krim pedas dengan potongan daging tenderloin) dan Speculaas in a Glass, rempah-rempah khas dalam minuman dingin yang memberi rasa hangat di tenggorokan. Bloemen juga punya menu khas andalan, Oma Mien's Chicken, yaitu ayam panggang diguyur saus apel ala resep warisan keluarga.
Edwin F. Yusman, Sita Dewi
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR