"Saya berperan sebagai tukang refleksi langganannya orang-orang penting, mulai dari politikus dan lainnya. Semua orang penting refleksinya sama saya," kata Rifnu menceritakan karakternya saat dijumpai tabloidnova.com di acara syukuran syuting Film 'Negeri Tanpa Telinga', Galeri Cipta Cikini, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Senin (27/1).
Rifnu mengaku bersyukur bisa bekerja sama dengan aktris sekaligus sutradara Lola Amaria. Satu bulan penuh Rifnu 'dipaksa' Lola untuk mendalami skenario dan berinteraksi langsung tukang pijat refleksi.
"Perannya sulit dan Lola orangnya serius. Reading sebulan dan saya didatangi tukang urut dan belajar soal refleksi," ujar Rifnu kepada tabloidnova.com sembari tersenyum.
Selain kesulitan mendalami karakter menjadi seorang tukang pijat, Rifnu juga mendapat tantangan untuk mempelajari bahasa Sunda. Padahal, Rifnu sendiri merupakan pria asli Pematang Siantar, Sumatera Utara. "Saya di sini jadi orang Sunda, ini jauh sekali dari karakter saya sebelumnya, Sunda agak sulit ya," kata Rifnu.
Film panjang ketiga milik Lola Amaria ini menggambarkan bobroknya sebuah bangsa. Hal itu disebabkan lantaran pejabatnya yang melakukan KKN dan merebaknya skandal seks para petinggi negara. "Cerminan bahwa sejauh ini kita bisa lihat kecacatan di negara ini, kita bisa lihat kelebihan dan kekurangan kita," ucapnya.
Okki/Tabloidnova.com
KOMENTAR