"Dulu pertama kali masuk tv itu di FTV. Padahal mungkin cuma beberapa scene yang ada aku nya, tapi udah heboh ngasih tahu semua orang di kampung kalau nanti ada akunya," kata Una sambil tertawa. Omong-omong soal kampung, Una memang bukan asli ibukota. Ia lahir dan besar di Medan. Ia pun menyelesaikan pendidikannya sampai tingkat SMA di kota itu sebelum akhirnya hijrah ke Jakarta. Sampai kini pun, Una masih rutin pulang ke kampung halamannya.
"Biasanya Lebaran pulang. Tapi Lebaran Haji kemarin udah enggak sempat karena sibuk banget. Tapi aku akan selalu ingat Medan. Ingat makanannya, suasananya, keluarga, semualah," ungkap Una yang di awal kariernya justru mengalami kesulitan untuk menghilangkan logat Melayu khas Medan yang dimilikinya.
"Dulu waktu pertama kali syuting, ngomongnya masih Medan banget. Ini sekarang udah lumayan bisa bilang "Loe", "Gue" atau "Banget". Kalau dulu ngomongnya "Aku", "Kamu", "Kali". Enggak bisa sama sekali pakai "Banget"," kenang Una yang beberapa waktu lalu menyambangi redaksi tabloidnova.com
Tapi untungnya, seiring waktu dan keempatan bertemu orang-orang baru, Una semakin lihai menggunakan logat Jakarta. "Sekarang malah teman-temanku yang gentian ngomong pakai logat Melayu keBatak-Batakan gitu. 'Eh, gini kau, gini kau'. Ha ha ha," ungkap Una.
Yetta/Tabloidnova.com
KOMENTAR