Menurut hasil otopsi dan tes kadar racun yang ada di tubuh mendiang Cory, diperoleh kesimpulan bahwa pria berumur 31 tahun itu meninggal karena overdosis akibat mengkonsumsi campuran heroin dan alkohol di waktu yang bersamaan. Dari beberapa hasil tes pun bisa disimpulkan bahwa kematian Cory murni kecelakaan.
"Para penyidik di tempat kejadian perkara menemukan beberapa jenis obat-obatan terlarang, termasuk satu sendok makan sisa zat narkotika, sebuah jarum suntik dan dua botol kosong sampanye. Investigasi juga menyimpulkan bahwa Cory kembali seorang diri ke kamar hotelnya pada pukul 02.16 pagi pada tanggal 13 Juli dan tak terlihat lagi sejak saat itu," ujar pihak kepolisian dalam pernyataan resminya.
Investigasi juga bisa menyimpulkan bahwa Cory memang secara rutin sudah mengonsumsi barang terlarang tersebut mengingat catatan hasil rehabilitasi dan beberapa zat yang masih terkandung di darahnya.
Bicara soal rehabilitasi, terakhir kali Cory menghabiskan waktunya selama satu bulan penuh di sebuah pusat rehabiltasi di bulan Juni. Kala itu, Cory berkata ingin berjuang untuk bersih dari narkoba. "Aku sangat beruntung dalam banyak hal. Aku beruntung masih bisa hidup hingga sekarang mengingat aku memiliki masalah yang serius," ungkap Cory kala itu.
Sayang, semuanya sudah terlambat bagi Cory...
Yetta/Tabloidnova.com
KOMENTAR