Ya, memang sudah selesai kontraknya dengan rumah produksi Sinemart. Ya, sudah tak ada lagi," jawab Mat Solar singkat saat ditemui tengah bersantai di kediamannya, bilangan Bambu Apus, Ciputat. Tak terlihat gurat kekhawatiran di wajah pria kelahiran 4 Desember 1962 ini ketika bercerita soal karakter Haji Sulam yang menghilang dari TBNH.
Sejak Desember 2012 silam, tokoh Haji Sulam memang tak lagi muncul di TBNH. Namun dari segi cerita, sosoknya dikisahkan tengah merantau ke Saudi Arabia demi meluaskan usahanya. Sesekali, melalui adegan pembicaraan telepon, Sulam hadir di TBNH.
Sempat beredar kabar, Mat Solar terlibat intrik dan perdebatan seputar kenaikan honor. Isu yang berkembang, jumlah honor yang diminta Mat Solar tak lagi sesuai dengan penawaran pihak rumah produksi. Namun dengan mantap Mat Solar membantah kabar itu. "Enggak, enggak. Saya enggak minta itu. Tidak ingin main lagi saja. Bukan masalah honor atau finansial. Saya tidak ada tuntutan untuk minta honor naik," bantahnya.
Diakui Mat Solar, awalnya memang pihak Sinemartmeminta dirinya untuk menandatangani kontrak eksklusif untuk memerankan tokoh Haji Sulam. Namun saat itu Mat Solar hanya setuju bermain hingga 200 episode saja. "Begitu selesai, saya mengundurkan diri. Ingin berhenti saja," lanjutnya tanpa beban.
Mat Solar pun tak merasa keberatan jika TBNH tetap berjalan, bahkan meledak di pasaran tanpa mengikutsertakan dirinya lagi. Kata Mat Solar, rezekinya dan keluarganya tetap menjadi urusan Yang Maha Kuasa, tak peduli ia masih bermain sinetron atau tidak. Namun bicara soal keluarga, Mat Solar mengaku, ia dan keluarganya tak lagi mengikuti alur cerita TBNH di televisi. "Anak dan istri saya juga tidak nonton lagi setelah saya tak ada lagi di sana, " ungkapnya dingin.
Mat Solar memang seakan ingin memutuskan hubungan dengan seluruh hal yang berkaitan dengan TBNH. Ketika ditanyakan soal kemungkinan adanya sosok pengganti yang memerankan Haji Sulam pun, Mat Solar tak terlalu peduli. "Itu terserah. Terserah saja. Saya tak punya kuasa untuk melarang itu. Silakan saja tokoh Haji Sulam digantikan siapa saja. Saya tak punya kuasa untuk itu," ujarnya ringan.
Memancing dan Politik
Kini Mat Solar lebih menikmati hari-harinya dengan santai tanpa diburu waktu syuting yang mengikat. Kebanyakan waktunya dihabiskan untuk mengurusi bisnis properti miliknya dan menekuni hobinya, memancing. "Ya, begini saja pekerjaan saya setiap hari. Mancing bisa sampai tiga jam, lantas naik ke rumah, nanti turun buat mancing lagi sampai tiga jam. Iseng saja," kata Mat Solar sambil memperbaiki mata pancingnya.
Tak hanya menyalurkan hobi memancing, Mat Solar pun menemukan peluang bisnis baru dengan membuka lokasi pemancingan di dekat kediamannya. Keuntungan dari usaha pemancingannya terbilang lumayan, sebab setiap Sabtu dan Minggu, di tempat pemancingan miliknya kerap diselenggarakan perlombaan memancing. "Saya buka lomba dengan hadiah menarik, banyak pesertanya," jelas Mat Solar.
Namun bagi Mat Solar, bisnis properti yang ditekuninya masih menjadi mata pencahariannya yang utama saat ini. Sekarang ia tengah berkonsentrasi membangun perumahan yang ia beri nama Perumahan Bajuri, sesuai karakternya di sinetron komedi Bajaj Bajuri yang sempat melambungkan nama Mat Solar di awal tahun 2000. "Ya, lumayan, sekarang unit-unit rumah itu tinggal beberapa lagi yang masih kosong," ungkapnya.
Yang mencengangkan, kini Mat Solar mengaku tengah bersiap berlaga menuju Senayan. Diam-diam, Mat Solar memutuskan untuk maju dalam pemilihan wakil rakyat kelak. Di mata Mat Solar, keikutsertaan dirinya ke kancah politik praktis adalah demi menyalurkan apresiasi sikap politiknya. "Mahasiswa, kan, demo di jalan-jalan, misalnya. Ya, kalau saya langsung saja masuk partai," kata Mat Solar yang akan maju mewakili wilayah pemilihan Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta.
M.NIZAR
KOMENTAR