Eza dan Ketty mengenakan baju pengantin adat Padang berwarna hitam, lengkap dengan suntiang 9 tingkat menghiasi kepala mempelai wanita. Mereka juga menjalani ritual adaptasi dari budaya barat, seperti melempar seikat bunga untuk kerabat yang belum menikah.
"Ide kita itu. Ada hadiahnya, kado dari kami (bagi yang berhasil menangkap bunga). Harusnya kan enggak ya tapi memang sudah kita persiapkan dari jauh-jauh hari," kata Ketty usai menerima ucapan selamat dari para tamu.
Sementara adat Minang sangat terasa saat mempelai menuju pelaminan. "Di dalam kita pakai prosesi gendang tabui. Kita pakai double set karena ruangannya gede sekali ya. Ada persembahan tari-tari. Tari piring klasik yang dari Padang yang kita pilih," jelas Ketty lagi.
Resepsi ini merupakan akhir dari rangkaian proses pernikahan mereka. Sebelumnya, Eza dan Ketty melangsungkan malam bainai dan ijab kabul.
"Alhamdulillah selesai juga semua prosesnya. Lega sekali teman-teman datang semua. Senang dan bahagia," ucap Eza.
Isna
KOMENTAR