"Saya sangat terkesan pada keanggunan Mbak Pipik serta sikap terbuka dan ramahnya keluarga almarhum Uje dalam menyambut kerja sama ini. Mereka menyambut baik tawaran kami dan ini murni kerja sama bagi hasil, tanpa uang muka atau apa pun yang bernilai materi," papar Raam Punjabi.
Menurut "raja sinetron" ini, momen di hari Minggu (9/6) pun diamini sebagai salah satu momen paling berkesan baginya. Di hari itu, Raam berkesempatan bertemu seluruh keluarga Uje, sekaligus menuai restu untuk memproduksi film tentang Uje. "Bukan materi yang dikedepankan, namun bagaimana agar masyarakat bisa mengenang dan melihat seperti apa perjalanan semasa hidup almarhum dalam berdakwah. Dengan harapan, nanti masyarakat bisa mendapatkan inspirasi atau hikmah dari film yang mereka tonton. Itu yang menjadi concern-nya."
Soal aturan bagi hasil, Raam mengaku puas. "Sangat fair dan luar biasa. Yang seperti ini justru membuat saya makin bertanggung jawab atas kepercayaan yang telah diberikan pihak keluarga Uje. Tentu saya harus menjaga amanat keluarga sebaik-baiknya," imbuh Raam yang mengaku siap menggelontorkan dana besar untuk ongkos produksi film ini.
Kata Raam lagi, sebelum Uje meninggal dunia, ia sempat bertemu dan berdiskusi soal kemungkinan memproduksi film. "Sudah beberapa bulan lalu, kapan tepatnya saya lupa karena tak pernah mencatat. Saat bertemu Almarhum usai beliau memberikan ceramah, Almarhum sempat bicara kepada saya, 'Pak Raam, kapan-kapan kita bikin film, ya.' Saat itu masih tak terlalu masuk di hati saya. Setelah penandatanganan kontrak itu, saya baru ingat, peristiwa hampir satu tahun lalu itu insya Allah bakal terlaksana."
Menyangkut film, proses paling awal tentu dimulai dengan proses mencari aktor yang akan memerankan tokoh Uje. "Mulai sekarang kami terbuka kepada siapa saja yang mau ikut sayembara mirip Uje. Syukur kalau bisa memiliki kemampuan akting dan wawasan agama yang juga bagus," kata Raam yang mengaku optimis dan memiliki tekad kuat untuk bisa merilis film ini di akhir 2013. "Saya tidak muluk-muluk dalam menargetkan penontonnya. Penduduk Indonesia ada 240 juta orang. Kalau dua persennya saja (4,8 juta orang) menyaksikan film ini, sudah alhamdullilah. Syukur jika bisa lebih dari itu."
Erni Koesworini
KOMENTAR