"Harusnya tanggal 3 Februari, tapi lebih cepat 2 minggu. Usia kandungan 38 minggu, tiba-tiba Selasa pecah ketuban, jam 10.00 Wib ke sini. Awalnya ingin normal, tapi harus sesar," ujar Ben saat dijumpai tabloidnova.com di RSIA Bunda, Jalan Teuku Cik Ditiro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (23/1).
Hampir 12 jam Marshanda menunggu proses kelahiran sejak air ketubannya pecah. Baru pada malam hari, dokter mengambil keputusan untuk melakukan operasi sesar. Alasannya, posisi kepala sang jabang bayi masih menyerong.
"Malam belum ada pembukaan sampai jam sembilan malam, kepala pun masih melintang. Akhirnya sesar deh," cerita Ben dengan raut wajah bahagia.
Saat diputuskan untuk melahirkan secara sesar, Marshanda tak panik. Pasalnya, jauh sebelum Marshanda melahirkan, ia memperkaya diri dengan ilmu kehamilan. "Chacha sama sekali enggak panik. Kita banyak memperkaya ilmu dengan happy birthing. Bagaimana proses persalinan banyak dikasih tahu. Kalau ibu sih ingin semua normal, sebenarnya enggak perlu dibikin panik juga," ujarnya.
Okki
KOMENTAR