Sepanjang perjalanan Diego ke tempat yang dia tuju itu, aku terus menanyakan dia udah sampai mana dan kapan akan kembali lagi ke hotel yang biasa ditempati oleh pemain Timnas lainnya. Ada perasaan khawatir yang tidak seperti biasanya. Dan benar saja...
Diego mengabarkan dan mengatakan bahwa dirinya minta maaf. Dia baru aja terlibat perkelahian dengan orang lain. Disitu aku kaget dan langsung menangis. Siapa yang bisa bersikap biasa saja kalau tau orang yang disayanginya terlibat dalam sebuah masalah besar. Walaupun sebenarnya aku masih nggak nyangka kalau Diego yang aku kenal bisa terlibat dengan hal seperi itu. Belum lagi bbm-bbm yang masuk dari temenku yang menanyakan kasus ini dan ngasih tau berita-berita nggak enak tentang Diego selama di Domain.
Aku sadar Diego juga sekarang banyak dikenal orang dan punya banyak fans sebagai pemain timnas. Bukan hal yang biasa lagi kalau banyak perempuan yang nyamperin dia dan minta foto bareng dan segala macem. Di mata aku hal seperti itu cukup biasa dan bukan jadi hal yang perlu aku khawatirkan. Aku tau Diego baik dan gak akan kecewain aku.
Tapi malam itu, aku terlanjur capek mendengar kabar dari orang-orang tentang Diego. Aku memilih untuk mendiamkan dia semalaman. aku mendiamkan dan tidak membalas semua pesan yang Diego kirimkan, aku nggak angkat teleponnya. Diego memang baik, sekalipun aku tidak menanggapinya, dia tetep coba untuk menghubungiku dengan segala macam cara agar aku menanggapinya. Kalau saja aku tau akan seberat ini keadaannya, akan saat itu juga mungkin aku memaksakan diri untuk mendampingnya, tidak akan aku biarkan Diego merasa sendirian dan kesepian.
Aku memaksakan untuk tidur, dengan sisa sisa kekhawatiran yang tidak tersampaikan. Aku memaksakan untuk memejamkan mataku dengan satu harapan bahwa ketika aku bangun nanti, semua akan baik-baik saja.
Tapi rupanya keadaan berkata lain...
Paginya aku dengar dan baca di media online, sudah banyak sekali pemberitaan tentang Diego, aku akhirnya memutuskan untuk angkat telepon dari Diego, di situ dia coba untuk menjelaskan bahwa semua yang aku denger tentang Diego itu terlalu dilebih-lebihkan. Diego minta maaf karena udah ngelakuin ini semua, dia minta maaf dan dia mohon sama aku bahwa aku jangan ninggalin dia. Dalam keadaan seperti ini, bukan hal yang tidak mungkin aku meninggalkannya dengan segala macam pemberitaan yang menimpa dirinya. Tapi aku tau itu bukanlah yang seharusnya. Aku harus menjaga semua perasaan yang kita punya, kita akan menghadapinya sama-sama. I know what's the best for us...
Aku semakin dikagetkan lagi dengan perkataan Diego yang bilang bahwa dia harus dibawa ke Polsek Tanah Abang untuk menjalani pemeriksaan. Air mataku mengalir lagi lebih deras, sungguh aku bingung apa yang harus kulakukan untuk menolong Diego. Aku nggak pernah kebayang bahwa hal seperti ini akan kejadian pada Diego.
Aku kasihan, dia di Indonesia naturalisasi sendirian. Dia bela itu semua demi Indonesia, dia berkali-kali cerita bahwa dia ingin sekali mengharumkan nama Indonesia. Itulah satu-satunya alasan kenapa Diego mau naturalisasi dan masuk Timnas. Hal ini pukulan besar bagi Diego. Aku tau gimana perasaan dia sekarang, dia sempat bilang bahwa dia memikirkan perasaan keluargaku kalau tau hal ini, dia pasti sangat malu. Diego nggak berhenti minta maaf atas kejadian ini. Sebanyak Diego minta maaf, sebanyak itu juga aku nangis dan menyesali keadaan yang terjadi seperti ini.
Setelah cukup lama pemeriksaan, Diego tiba-tiba bilang "Nikita I can go out!" suaranya kedengaran seneng banget. Aku jadi ikut seneng dan semakin semangatin dia bahwa semuanya pasti bisa dia lewatin. Diego minta dibawain makanan kesukaannya, 9pcs Chicken Nugget, burger dan yang lainnya yang biasa dia makan. Aku langsung pergi ke McDonald Kemang untuk beliin pesanannya dia, di sana aku tunggu kabar Diego akan sampai di hotelnya sampai jam 3 pagi. Tapi tiba-tiba, Diego mengabarkan lagi bahwa dia harus stay di polsek untuk pemeriksaan lanjutan. Akhirnya aku pulang dengan masih menahan segala perasaan sedih dengan hal ini yang benar-benar diluar dugaan.
Bangun tidur pagi aku lihat di TV, Diego tidur diatas kursi lipat yang dijejerkan menjadi tiga. Bisa dibilang mungkin di situ aku benar-benar ngga tega. Dia terbiasa dengan udara yang bukan seperti ini di Jakarta, kemudian harus ditempatkan di tempat ala kadarnya Cuma supaya dia bisa tidur dan istirahat. Aku menangis lagi melihat itu semua. Aku nggak ngerti harus berbuat apa, yang bisa aku lakuin Cuma semangatin Diego , doain dia dan bilang bahwa di sini dia nggak sendirian. Dia punya aku yang akan selalu dukung dia terus dan nggak akan ninggalin dia. Dia punya Timnas yang akan selalu butuh dia, dia punya fans nya yang ngga berenti kasih semangat bahwa semua ini pasti akan lewat dan kebenaran akan bicara sendiri.
Media online mengabarkan bahwa Diego resmi ditahan. Aku kaget, lututku rasanya lemas dan air mata ngga bisa berhenti ngalir. Aku benar-benar sedih, Diego lelaki yang baik. Aku ngga tega hal seperti ini bisa terjadi sama Diego. Saat-saat ini memang aku hanya bisa mengandalkan media online karena nggak mungkin denger kabar langsung dari diego, semua gadget dan barang yang dia bawa semuanya ditahan sama polisi.
KOMENTAR