"Alhamdullilah ini karena doa kita semua. Awalnya saya bersama teman-teman Yayasan Garuda sempat merasa kecil hati ketika acara ini harus diundur dan dirayakan tidak sesuai dengan momentumnya. Tapi akhirnya acara ini bisa terlaksana juga," ungkapnya.
Paramitha dan Uli Sigar Rusady yang merupakan ketua Yayasan Garuda Nusantara merasa tidak seharusnya acara ini diundur karena hari perdamaian dunia jatuh di tanggal 21 September. Karena itu mereka dibantu dengan rekan-rekan PARFI, termasuk AA Gatot Brajamusti sebagai ketua panitia acara Gong Perdamaian berusaha keras untuk mewujudkan acara itu di tanggal 21 September. Walau terbilang persiapan acara tersebut kurang optimal namun acara dapat berjalan dengan lancar.
Paramitha berharap pesan perdamaian dapat diterima oleh seluruh rakyat di dunia. "Pesan perdamaian adalah ketika terjadi banyak kerusuhan dan ketidakadilan semua harus kita komunikasikan dan untuk itu kita harus bersatu dengan damai di tempat yg damai." Untuk pemilihan tempat di Gianyar, Paramitha yakin itu karena adanya campur tangan Tuhan, "Mungkin juga karena kota ini punya getaran yang banyak ke arah energi positif. Banyak persitiwa sejarah terjadi di daerah ini," simpulnya.
Antie
KOMENTAR