"Sangat menyayangkan, biar gimana dia hadir sebagai icon kepolisian. Dia sendiri hadir di hiburan itu karena Briptu bukan Norman Camaru. Karena seragam cokelatnya. Tapi keputusan ada di tangan beliau (Norman)," katanya saat ditemui di Kantor PT. Falcon, Duren 3 No: 33, Jakarta Selatan, Selasa (20/9).
Andri tak bisa menahan keputusan Norman untuk berhenti di kepolisian. "Kontrak itu kami serahkan ke beliau, kami tidak bisa memaksakan. Bukan kita mewajibkan. Tinggal dari dia waktunya kapan. Harusnya bisa dibahas, mungkin dia terburu-buru memutuskan untuk mundur," paparnya.
Sebagai manajemen artis yang mengatur Norman, PT. Falcon mengaku tak pernah memaksa atau menekan pria asal Gorontalo itu untuk keluar dari kepolisian. Konon, kurangnya dukungan dari pihak kepolisian dalam penyaluran bakat, Norman pun memilih mundur. "Karena institusi itu yang membuat dia tidak nyaman. Dia cuma nyanyi, tidak melakukan hal yang jahat, tapi kenapa di karungi," ujarnya.
Icha
KOMENTAR