Ibunda Arumi Bachsin, Maria Lilian Pecsh, tak tahu harus berkata apa lagi setelah selama empat bulan berkeliling mencari anaknya. Sayang, usahanya belum membuahkan hasil. Benarkah Arumi trauma dan takut pulang ke rumah?
"Saya sebenarnya tidak sulit sebagai orang tua, Arumi tidak mau pulang ya sudah, saya tidak urus lagi. Enggak sulit bukan? Tapi ini kewajiban saya, sekali lagi ini kewajiban saya, dan saya tahu kenapa sikap anak saya seperti itu, karena saya yang melahirkan, membesarkan, saya seribu persen kenal dengan Arumi," ujar Maria berapi-api.
Meski sesuatu mungkin telah terjadi dengan Arumi. Maria mengaku tetap menerima anaknya dalam kondisi apapun. Ibu lima anak ini masih berharap anak sulungnya mendengar ucapannya.
"Mudah-mudahan dia dengar, Arumi kamu bisa bohong dengan semua orang tapi tidak terhadap mama dan Tuhan. Itu saja yang kamu ingat nak. Hanya karena seorang laki-laki, tidak takut dosa," tuturnya.
Dengan mata berkaca-kaca Maria pun melanjutkan ucapannya. "Arumi kenal dengan orang yang salah. Demi Allah saya tidak pernah punya masalah. Saya lahirkan anak saya menjadi seorang bintang bukan karena tertekan, kalian semua pernah jalan sama Arumi, kenal Arumi secara dekat, saya sering menemani anak saya, kalian bisa bicara, tidak perlu keterangan saya lagi," katanya sambil berlinang air mata.
Merasa lelah perjuangannya yang tak dihargai, Maria pun mengungkapkan isi hatinya. "Tidak sulit bagi saya seorang ibu menutup mata untuk anak," katanya menahan isak tangis.
"Ini sudah menyangkut harga diri rumah tangga, nyawa, harga diri saya, sudah, STOP!. Saya tidak akan mencari anak saya lagi. Mulai hari ini!, biarkan anak saya merangkak mencari saya. Saya tidak bisa berpura-pura, masih ada 4 anak saya yang harus hidup dengan sehat karena sudah empat bulan sudah saya menelantarkan mereka demi mencari Arumi," ujarnya dengan nada tinggi sambil berurai air mata.
Icha
KOMENTAR