Sejatinya, pewaris tahta hotel Hilton itu akan menghadiri pembukaan toko tas miliknya, Paris Hilton Hanbags & Accessories, pada tanggal 25 September 2010. Pembatalan Paris ke Indonesia, ternyata mempengaruhi penjualan barang-barang di tokonya. "Ini jelas sangat berpengaruh, karena awareness-nya cukup tinggi," kata Marketing Manager PT Pesona Harumi, pemegang lisensi Paris Hilton Handbags & Accessories di Indonesia, Roslina Situmeang saat dijumpai di Yudistira Room, East Mall, Grand Indonesia, Jakarta (23/9) siang.
Betapa tidak, pihak Grand Indonesia sudah terlanjur mempromosikan besar-besaran. "Ketika ada kabar Paris akan datang, ini juga jadi promosi melalui Twitter Grand Indonesia," kata Roslina. Pasalnya, seluruh alat-alat promosi yang digunakan untuk menyambut kedatangan Paris sudah matang dipersiapkan. "Enggak rugi-rugi amat, karena awarenes sudah dari High Level sampai bawah, dan itu tidak sebanding dengan apa-apa. Paling rugi masalah flyer dan umbul sekitar Rp 500 juta atau Rp 400 juta, dan itu tidak terlalu tinggi dibanding awarenesnya," ujar Roslina.
Batalnya kedatangan Paris dikarenakan adanya penolakan pemerintah Jepang yang menganggap Paris adalah artis bermasalah dengan narkoba dan sedang dalam masa percobaan penahanan di Amerika. Akibatnya, Paris dan rombongan memutuskan untuk kembali ke Amerika dan batal melakukan tur Asia ke Malaysia dan Indonesia.
Okki
KOMENTAR