"Total! Melihat Gadis tidak bisa berkomunikasi, saya panggilkan terapis dari Amerika karena harus memakai metode language dari Amerika. Komunikasi kami hanya pakai gerakan tangan. Saya juga mendatangkan berbagai terapis karena banyak terapi yang harus dilakukan pada Gadis. Bahkan sudah beberapa kali Gadis menjalani operasi di Singapura. Ini semua untuk bekal Gadis di masa depan. Minimal, untuk membangkitkan rasa percaya diri, harapan, dan kemandirian. Miliaran rupiah sudah saya keluarkan," terangnya kepada tabloidnova.com.
Apa sebetulnya motivasi Anda sehingga waktu itu mencurahkan perhatian lebih pada Gadis? Yang jelas, saya tidak pernah menguasainya! Justru sebagai kakak Dadang, saya tak tega jika melihat keponakan saya menderita. Apa yang bisa saya berikan, mulai dari kasih sayang, perhatian, dan biaya perawatan, saya berikan. Perhatian saya kepada keponakan tidak hanya pada Gadis saja, kok. Semua keponakan saya sayangi. Semua saya perhatikan. Maaf, bukan bermaksud riya, tapi ada 9 keponakan yang saya biayai sekolah dan kuliahnya. Belum lagi anak-anak angkat saya yang lain. Saya tidak berharap apa-apa dari mereka. Saya hanya membantu keluarga karena anak saya sendiri, kan, sudah besar," bebernya.
Erni
KOMENTAR