"Ketika saya diundang dimana-mana saat Ramadhan, saya bukannya gregetan. Sebetulnya saya prihatin kenapa kalau bicara lagu rohani hanya di bulan Ramadan saja. Jujur saya merasa dikotakkan, takutnya kaget Haddad Alwi timbul (nyanyi) di luar bulan Ramadhan. Itulah juga yang membuat anak-anak lebih fasih melafalkan lagu cinta," kata Haddad Alwi.
Sudah sejak lama lagu anak-anak seperti hilang di telan bumi dan berganti dengan lagu-lagu melayu bertema cinta. Hal ini juga membuat Haddad Alwi miris. Pasalnya, ia masih merasa mampu menciptakan lagu-lagu yang bisa dikonsumsi oleh anak-anak dengan batasan umur tertentu. "Ini sudah jadi rahasia umum, kalau anak-anak itu enggak punya lagu untuk dinyanyikan, maka disini kita "do something" untuk lagu anak-anak. Ini seperti pergeseran budaya. Pergeseran budaya yang tidak terasa, dan tanpa terasa," tutur pelantun lagu yang pernah berduet dengan penyanyi muda bernama Sulis.
Bila sekarang banyak lagu-lagu yang dinilai sukses lantaran terjual jutaan kopi, tak demikian bagi Haddad Alwi. Menurutnya kesuksesan bisa didapat kalau ia bisa menciptakan lagu anak dan digemari oleh anak-anak. "Saya ini merasa punya semangat kalau membuat lagu d anak-anak. Kesuksesan itu bukan kalau CD-nya terjual jutaan keeping, tapi sukses jika mereka hafal lagu-lagu yang mendidik daripada lagu cinta, nah disitulah menurut saya kesuksesan," tuturnya.
Okki
KOMENTAR