"Sebelumnya saya dapat sms, itu sudah terlalu banyak, tapikasus ini agak berbeda, ada saudara saya anaknya beli snack dapatkupon. Dalam kupon itu ditulis menang sebuah mobil, lengkap dengan logo kementerian sosial, kepolisian, DAN ada 3 logo stasiun tivi. SCTV, Indosiar, RCTI, " ceritanya saat membagi pengalaman kepada seluruh tamu yang datang dalam acara, Kampanye Nasional 'Waspada Penipuan Undian Berhadiah' di kantor kementrian Departemen Sosial, Salemba,Jakarta Pusat, Senin (9/8).
Ratna pun membantu saudaranya untuk mendapatkan hadiah tersebut. "Akhirnya sayayang follow up, saya coba telepon, terus penerima telepon bilang 'ibu coba sebutkan nomor kodenya', lalu saya sebutkan nomor kodenya, ternyata kata dia benar saya mendapatkan mobil, lalu dia minta nomer KTP dan nama. Katanya dia saya akan ditampilkan atau diumumkan di 3 stasiun televisi," ceritanya.
Saat proses semakin panjang, akhirnya Ratna disarankan untuk mentransfer pulsa. "Syaratnya saya disuruh beli voucher, lalu dia minta nomornya (voucher), saya kasih, terus dia suruh beli pulsa lagi. Jadi 3 stasiun dapat totalnya900 ribu. Masing-masing 300 ribu," jelasnya.
Ternyata saat urusan dengan perusahaan sudah selesai, telepon Ratna diserahkan ke seorang pria yang mengaku dari kepolisian untuk mengurus surat-surat mobilnya. "Dari kepolisian juga minta pulsa, saya sudah mulai curiga, masa minta pulsa terus, udah habis 900 ribu, " katanya. "Setelah 900.000 melayang saya coba masukan sendiri vouchernya, tapi udah enggak bisa. Ya udah saya pikir ini karena kebodohan saya sendiri, " katanya.
Akibat kejadian itu, Ratna mengaku memiliki pelajaran luar biasa. Ia pun bersyukur karena uang yang ditipu hanya 900 ribu.
Icha
KOMENTAR