Charly mengakui, tato yang dibuatnya bersifat temporary (sementara) namun terlihat tato permanen. Sejujurnya, dituturkan Charly, ia enggan memiliki tato. "Aku enggak suka. Kalau bisa, jangan ditiru," kata Charly malu-malu sambil menutupi tatonya. "Seharusnya tidak harus seperti ini. Ada cara lain, semoga tidak ada niatan untuk hebat-hebatan atau untuk jago-jagoan," katanya merendah.
Umumnya orang banyak mengartikan pria bertato sebagai orang yang memiliki perangai negatif. Meski begitu, Charly belum berniat menghapus tatonya. "Ini, kan, seni aja, tergantung yang melihatnya. Punya tato belum tentu hatinya busuk. Kalau aku tujuannya cuma buat kenangan, dan ada seninya juga. Biarpun aku enggak suka," kata Charly.
Okki
KOMENTAR