"Giska adalah anak yang terlahir tuna rungu tapi dia banyak memberikan kebahagiaan dan karya kepada orang lain," ujar Dewi usai mengantarkan Gisca ke tempat peristirahatannya yang terakhir di pemakamanan keluarga Blunder, Bogor, Jawa Barat, Jumat (11/6).
Dewi juga bangga karena dengan keterbatasannya, Gisca bisa memberikan semangat pada teman tuna rungu lainnya. "Gisca bisa buktikan bahwa dengan tuna rungu bukan halangan untuk bergaul dengan orang lain dan masyarakat segala kalangan," ujar Dewi.
Dengan keterbatasannya itu, Gisca tidak minder, bahkan telah mempunyai banyak teman. "Saya sangat bersyukur dikasih kesempatan sama Allah untuk menjaga Gisca selama 28 tahun," tutup Dewi.
Isna
KOMENTAR