Dua belas nampan sesajen yang berisi makanan, buah, dan jajan pasar, akan mengawali prosesi itu. "Itu untuk tolak bala, demi keselamatan agar acara berjalan lancar tanpa ada halangan," terang Tienuk Rifki, penata rias Dian.
Setelah itu, masih ada acara sungkeman, siraman, potong rambut sebagai perlambang membuang sial, dan lainnya. Usai itu, Dian tidak diperbolehkan keluar dari kamar pengantin. Bahkan pada saat malam midodareni, ia juga tak boleh bertemu calon mempelai pria. "Pokoknya, dipingit di dalam kamar."
Erni
KOMENTAR