Tahun 2003, lulus dari kampusnya, Universitas Parahyangan, ia lalu mencoba peruntungan dengan mengikuti kasting iklan produk kecantikan. Tak disangka, ia mendapatkan kesempatan itu. Sejak itulah, wajahnya mulai dikenal orang.
Ia mengaku, sebelumnya sempat tak pede saat mengikuti kasting. Pasalnya, produk kecantikan terkenal itu awalnya lebih suka merekrut model berwajah cantik. Sementara ia merasa, kontur wajahnya identik dengan kata "aneh".
"Setelah lulus kasting aku beranikan bertanya kenapa aku yang dipilih. Jawab mereka, ternyata seperti anggapan saya, karena wajahku aneh." Mulai dari situ, Daanish belajar untuk menganggap keunikan wajahnya sebagai sebuah keuntungan, bukan kekurangan.
Berkat wajahnya pulalah, mantan kekasih Fedi Nuril ini berhasil mendapatkan peran-peran tak biasa. Seperti di The Coffee Bean Show (Trans TV), misalnya, Daanish kebagian peran sebagai barista yang sedikit bloon. Sementara di saat bersamaan, ia juga bisa memerankan tokoh Dara yang absurd.
Piala yang diboyongnya ke Jakarta Puchon International Fantastic Film Festival (PiFan) 2009, Korea Selatan, pertengahan tahun lalu tak serentak membuat hidupnya jadi tenang, lantaran setelah itu ia kebanjiran tawaran sinetron stripping. Lucunya, semua tawaran itu meminta Daanish untuk berperan sebagai karakter antagonis.
"Aku memang merasa mentok untuk mendapatkan peran yang biasa-biasa saja. Tapi aku anggap ini sebuah nilai plus. Toh, aku ada di sini sekarang karena muka yang tak biasa ini," lanjutnya.
Ajeng
KOMENTAR