Lamusch sendiri diambil dari nama belakang Cynthia, Lamusu. "Selain teman dekat, memang enggak banyak yang tahu kalau brand itu punya saya. Saya memang mengubahnya sedikit karena enggak mau terlalu to the point. Itu, kan, nama fam. Takutnya nanti semua orang yang bermarga Lamusu ngaku-ngaku lagi, kalau butik itu milik dia. Ha ha ha," canda Cynthia yang juga menjual tas dan sepatu di butiknya.
Menurut Cynthia, semua pakaian yang ada di butiknya, House of Lamusch, di Jl.Prapanca Raya, Jaksel, adalah hasil desainnya sendiri. Meski tak punya latar pendidikan di bidang ini, Cynthia rupanya tak ragu akan kemampuannya. "Kalau didesain sendiri, tentu sesuai dengan yang garis saya mau, yaitu busana yang shopisticated, anggun, girly, dan limited edition pastinya."
Poin terakhir memang sangat ditekankan Cynthia. Maklum, ia pernah punya pengalaman pahit seputar hal itu. Ceritanya, saat menghadiri sebuah acara musik bergengsi, Cynthia kaget menemukan dirinya mengenakan pakaian yang sama dengan wanita lain. "Kebetulan saya memang beli baju itu di mal. Makanya, semua pakaian di sini hanya diproduksi 1-2 buah saja. Kalau ada repeat order, saya akan buat perbedaan di warna dan lipitnya."
Tak sebatas mendesain, Cynthia juga terjun langsung memonitoring kerja karyawannya, dari mulai mencari bahan, proses penjahitan, urusan butik, hingga bagaimana pakaian itu sampai ke tangan pelanggan. Pernah, saat sedang manggung di luar Jakarta, seorang konsumen Cynthia protes karena pesanan bajunya tak sesuai dengan yang diharapkan. "Kalau berhadapan dengan kasus seperti itu, saya pasti langsung menanggalkan profesi sebagai artis, dan berlaku sebagai pemilik butik yang menganggap konsumen adalah raja."
Profesi artis pun disebut Cynthia tak selalu membawa untung. "Dengan memakai nama sendiri sebagai brand, justru membuat beban tersendiri. Ekspektasi konsumen jadi sangat tinggi. Dan biasanya penilaian mereka terhadap produk itu disesuaikan dengan imej artisnya." Meski begitu, lanjut Cynthia, "Ada juga keuntungannya, yakni produk kita dapat promosi gratis. Saya sendiri juga bisa pakai produk dengan gratis."
Setali tiga uang dengan Nathalie dan Olla, wanita yang selalu menciptakan 3-4 desain baru setiap minggu ini juga punya banyak pelanggan artis. "Seperti Happy Salma, personel cewek Tangga, Tya Ariesta, dan masih banyak lagi," kisah Cynthia yang membandrol produknya Rp 300 ribu - Rp 4 jutaan.
Ester
KOMENTAR