Memang, lanjutnya, Januari 2009 Adjie mengajak Yusuf bertemu di rumahnya untuk menyelesaikan masalah ini. Namun, karena Adjie pernah menjelek-jelekkan dan karena hal lain, Yusuf minta pertemuan itu diadakan di tempat yang netral. Adjie setuju. "Tapi sampai sekarang pertemuan itu tak pernah terjadi. Setiap kali dihubungi, Adjie mengaku sedang sibuk dan akan memberi kabar. Begitu terus sampai kesabaran saya habis. Janji tinggal janji. Padahal, bilang saja dia enggak punya uang!"
Walhasil, Yusuf menyerahkan kasus ini pada pengacaranya, Petrus Bala Pattyona. April silam, Petrus melaporkan kasus ini ke pihak berwajib. Dari pemeriksaan polisi diketahui BRI telah membayar lunas Adjie. "Yang saya heran, ke mana larinya uangnya? Saya enggak percaya dia bangkrut. Proyeknya masih ada, kok, walaupun kecil-kecil. Lagipula, saya dengar dia masih beli barang-barang mewah, seperti tas bermerek dan berlian. Entah benar atau tidak."
Belakangan, Yusuf juga jadi tahu, Adjie punya utang ke beberapa pihak dengan jumlah ratusan juta rupiah, tapi tidak diperkarakan. Ia menduga, manajemen bisnis Adjie kacau, sehingga akhirnya Adjie terlilit banyak utang.
Hasuna
KOMENTAR