Kata Fitri, persepsi anak tentang orangtuanya adalah dari apa yang ia lihat dan dengar. Bila kemudian Aurel memberi informasi tentang perselingkuhan ibunya kepada sang ayah, "Anang tetap bersikap bijak dan mengajak anak-anaknya untuk tetap menghormati KD sebagai ibunya yang mengandung dan melahirkan. Jangan sampai Anang memberi kesan KD sebagai ibu yang buruk di mata anak-anaknya. Anang harus tetap memberi kesan positif tentang KD. Misalnya, mengatakan apa yang diinformasikan Aurel adalah urusan orangtuanya dan dia sebagai ayah akan segera menyelesaikannya."
Kenapa Anang harus tetap memberi kesan positif tentang KD di mata anak-anak? "Anak, kan, mengidentifikasikan dirinya dengan orangtua mereka. Kalau laki-laki, ya, ke ayahnya, anak perempuan dengan ibunya. Bila Anang tidak membela KD di depan anak-anak, saat itulah Aurel dan adiknya akan memiliki kesan buruk tentang ibu mereka untuk selamanya. Keduanya bahkan bisa meniru. Dampak ekstremnya kelak, saat tumbuh dewasa, bisa jadi Aurel membenci dirinya sendiri. Dia bisa saja merasa dirinya laki-laki dan menyukai perempuan. Kasihan, kan? Tapi semoga ini tidak terjadi."
Sebaliknya dengan KD, kata Firiani kepada tabloidnova.com, meski posisinya saat ini sulit, terpojok, baik sebagai ibu maupun sebagai figur masyarakat, "Dia harus berusaha keras memperbaiki diri. Introspeksi diri dan mengisi kekosongan terhadap anak-anak walau hanya sekian persen dari biasanya. Mendekatkan dirilah kepada anak-anak. Paling tidak, dia harus menjelaskan kejadian yang sebenarnya. Bisa jadi, lo, tidak seperti yang dilihat dan didengar Aurel dan adiknya selama ini. Tetapi bila merasa bersalah, KD harus berani meminta maaf pada anak-anaknya sehingga di benak kedua anaknya tumbuh lagi persepsi, bundanya masih memiliki sisi positif."
KOMENTAR