Rupanya wanita berdarah Manado ini sudah tidak ingin lagi sebagai istri Sandy. Ia pun melayangkan surat gugatan cerai ke Pengadilan Agama (PA) Jakarta Selatan, akhir Maret silam. Hal ini diungkapkan Hotma Agus Sihombing, pengacara Sandy. Bahkan surat pemberitahuan gugatan dan panggilan sidang sudah dilayangkan melalui PA Bandung ke rumah Sandy di kawasan Setiabudi, Bandung, Senin (13/4).
Hanya saja, surat penberitahuan gugatan tadi balik lagi lantaran sejak dua tahun lalu Sandy menetap di Bali. Petugas tadi juga mengatakan, bahwa Pinkan melayangkan gugatannya ke PA Jakarta Selatan. "Fakta itu sudah cukup bagi Sandy, bahwa ia digugat cerai Pinkan. Selanjutnya Sandy menemui saya untuk meminta bantuan hukum," ujar Hotma kepada NOVA di kantornya, Jumat (17/4) sore.
Menyoal penyebab timbulnya gugatan dari Pinkan, Hotma masih enggan berkomentar. "Namun secara normatif terjadinya perceraian antara lain disebabkan kalau Pinkan sudah tidak lagi mendapat nafkah batin lebih dari 3 bulan berturut-turut, dan adanya perselisihan yang tidak bisa didamaikan."
Hotma mengamini bahwa kliennya mungkin tidak sepenuhnya bisa mematuhi aturan normatif tadi mengingat sejak 2007 mencari nafkah di Bali. Sedangkan Pinkan berada di Jakarta. "Begitu pun Sandy tetap memberikan penghasilannya kepada kedua anaknya melalui Pinkan."
Mestinya Sandy yang Gugat
Seperti diketahui Sandy pernah menggugat cerai Pinkan ke PA Jakarta Selatan, (1/12, 2006), namun Sandy kemudian membatalkan gugatan. "Ada dua alasan Sandy mencabut gugatannya ketika itu. Pertama, demi menjaga masa depan anak-anaknya yang masih bayi. Kedua, Sandy berharap rumah tangganya bisa akur dan rukun kembali," jelas Hotma
Namun harapan tadi tidak terealisasi sepenuhnya. Yang terjadi, Sandy menilai sikap Pinkan sebagai istri tidak menghargai suaminya. Seperti apa? "Tidak muluk-muluk, lazimnya yang berlaku di Indonesia, seperti menghargai suami, tutur kata terhadap suami. Itulah sebetulnya yang diinginkan Sandy dari Pinkan."
Yang terjadi, Sandy pernah ditendang dan tangannya dijepitkan ke pintu. "Kasus ini sempat bergulir ke Polsek Limo, Depok. Tetapi kasus kekerasan dalam rumah tangga ini tidak berlanjut karena Sandy masih memikirkan nasib kedua anak mereka jika orangtuanya berpisah." Dengan alasan tersebut, "sepantasnya Sandy yang mengajukan gugatan terhadap Pinkan. Tetapi, yang terjadi, justru Pinkan yang menggugat Sandy. Ada apa ini?"
Begitupun, Sandy tidak keberatan meski digugat istrinya. "Kalau mau cerai, ya cerai. Tapi yang saya pertahankan anak," ujar Hotma menirukan Sandy.
Sandy sudah berancang-ancang kepada majelis hakim di PA kelak akan memohon pengasuhan anak agar jatuh kepadanya. Alasannya, Pinkan dinilai tidak layak untuk memelihara , merawat dan menjaga anak. "Menurut klien saya, sangat berbahaya kalau kedua anak itu dibiarkan bersama Pinkan yang sering berada di luar rumah. Alhasil kedua anak itu menjadi "anak baby sitter".
Secara terpisah, saat dikonfirmasi, Pingkan yang baru selesai show, tak mau menjawab pertanyaan NOVA. Menurut salah seorang asistennya, soal perceraian Pingkan dengan Sandy belum ada perkembangannya. "Masih seperti dulu. Karena itu, Mbak Pingkan belum merasa perlu berbicara. Saat ini Pingkan tak mau menjawab pertanyaan seputar masalah perkawinannya dengan Sandy. Karena dia sekarang sedang konsentrasi pada persiapan video klip untuk single yang ketiga," ujar asisten dengan ramah.
Tumpak Sidabutar, Erni Koesworini
Foto : Ester
KOMENTAR