Megahnya perhelatan Noe-Uci adalah sesuatu yang tak terhindarkan, meski sebenarnya mereka lebih memilih menggelar syukuran sederhana. Maklum, Uci anak perempuan satu-satunya dari tujuh bersaudara, anak pasangan Alm.H.Haeruddin Pondiu dan Hj.Yuliani Duden. "Sebagian besar warga Kendari masih keluarga kami. Semua minta diundang. Kami sudah menyiapkan 3.000 helai undangan, tapi masih banyak yang minta diundang. Serba salah juga. Akhirnya, kami cetak undangan tambahan untuk pesta resepsi (19/2)," jelas Yuliani yang juga Ketua Iwapi Sulawesi Tenggara.
Berbagai macam sajian khas Kendari terhidang saat pesta. Untuk acara lamaran dan akad saja, pihak keluarga sampai berburu 7 ekor rusa di hutan, yang kemudian dimasak sesuai resep warisan leluhur yang dikenal dengan hidangan dari jonga (rusa). Selain rusa, masih ada 3 ekor sapi yang disembelih. "Ini hanya untuk acara lamaran dan akad di rumah. Yang di halaman MTQ nanti, memakai jasa katering yang sudah berpengalaman menangani hidangan untuk ribuan orang. Hidangannya, makanan tradisional dan nasional Indonesia," ujar Fattah, uwak Uci, yang menyebut angka Rp 60 ribu untuk harga per porsi makanan.
Bisa dibilang, resepsi pernikahan Noe-Uci adalah pesta pernikahan terbesar dan termegah di Propinsi Sulawesi Tenggara. Di malam resepsi, halaman gedung eks Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) dipenuhi sekitar 7.000 tamu dengan Gubernur Sulawesi Tenggara, H. Nur Alam SE, sebagai tuan rumah.
Rupanya, sejak SMP, Nur Alam tinggal di rumah Uci dan jadi anak angkat ayah Uci. "Jadi, Uci adalah adik sepupu saya. Almarhum adalah orang tua sekaligus guru saya dalam banyak hal. Karena itu, pada malam ini, tak berlebihan jika saya mengucapkan banyak terima kasih pada seluruh masyarakat Sulawesi Tenggara yang telah hadir untuk memberikan doa restunya," kata Nur Alam.
Saking banyaknya tamu yang hendak bersalaman, Uci sempat hampir pingsan di pelaminan. Untung Noe buru-buru minta break agar Uci bisa minum dan beristirahat sebentar. Yang juga unik dan mengundang senyum, ibunda Noe, Neneng, yang duduk bersanding dengan Cak Nun, kerap mendapat pertanyaan aneh dari para tamu. "Ini Mbak Via, ya?" ujar para tamu dengan wajah bingung. Dengan senyum geli Neneng menjawab, "Bukan. Saya ibunya Noe." Sementara itu, Novia yang duduk di antara tamu VIP, malam itu menghadiahi Noe dan Uci dua buah lagu.
Setelah Kendari, masih ada dua pesta menanti Noe dan Uci. Pertama, di Lampung, April, dan kedua di Yogyakarta, Mei 2009. "Wah, kalau masih ada 2 resepsi, berarti enggak bisa langsung hamil, nih. Masak nanti pas resepsi perutnya sudah besar," canda Uci sambil tergelak.
Erni
Foto : Erni
KOMENTAR