Sambil menggendong putrinya-Almira Tunggadewi Yudhoyono atau Aira-Annisa masuk ke kompleks Markas Brimob di Kelapadua sekitar pukul 14.15. Annisa dan Aira datang bersama Ny Aulia Pohan. Mereka datang dengan mobil Honda Odyssey dan dikawal sejumlah anggota Paspampres.
Beberapa saat kemudian, suami Annisa, Agus Harimurti Yudhoyono, tiba di tempat yang sama dengan mobil jip Chevrolet warna hitam bernomor polisi B 9222 BD. Agus juga dikawal sejumlah anggota Paspampres.
Beberapa saat kemudian, suami Annisa, Agus Harimurti Yudhoyono tiba di tempat yang sama dengan mobil jip Chevrolet warna hitam bernomor polisi B 9222 BD. Agus juga dikawal sejumlah anggota Paspampres.
Ketika tiba di Markas Brimob, Annisa yang mengenakan pakaian hitam-hitam dan menggendong sang putri bergegas menuju sel di blok B, tempat ayahnya ditahan sejak Kamis malam. "Baik," jawab Annisa singkat saat wartawan menanyakan kabarnya.
Agus yang datang dengan dikawal empat anggota Paspampres juga bersikap sama. Ketika disapa para wartawan, dia hanya menyahut, "Baik." Agus yang mengenakan batik warna cokelat dan celana hitam itu pun bergegas menyusul sang istri yang sudah berada di sel Aulia Pohan.
Aulia Pohan menempati salah satu sel di blok B rumah tahanan di Markas Brimob. Ruang tahanan tersebut seluas 4 meter x 4 meter, dilengkapi AC, dan spring bed. Pintu terali besinya dipasangi plastik sehingga udara dari luar tidak bisa masuk. Di ruang tahanan itu juga terdapat kulkas dan kipas angin yang dibawa oleh keluarga Aulia.
Menimang cucu
Dari lubang pada tembok luar rumah tahanan, wartawan melihat Aulia berjalan-jalan di depan selnya sambil menggendong sang cucu. Saat itu, Aulia memakai polo shirt warna merah dan celana pendek warna krem. Aulia kemudian mendekati lubang pada tembok itu. "Pak, bagaimana kabarnya?" teriak para wartawan lewat lubang berdiameter sekitar 20 cm. "Baik," sahut Aulia sambil mengangkat cucunya.
Aulia berjalan-jalan dari blok B ke blok C dengan diikuti Annisa. Di blok C, Aulia memperkenalkan putrinya kepada para terpidana korupsi yang ditahan di blok tersebut antara lain jaksa Urip Tri Gunawan dan mantan anggota Komisi Yudisial Irawady Joenoes. Annisa bersalaman dengan kedua orang itu.
Setelah beberapa saat di Blok C, Aulia kembali ke bloknya dan bergabung dengan istri dan menantunya. Mereka kemudian berbincang-bincang di depan sel Aulia.
Sekitar pukul 20.20, Agus Harimurti Yudhoyono dan Annisa Pohan meninggalkan Rutan Brimob. Sempat terjadi ketegangan antara aparat Paspampres dan wartawan yang akan bertanya kepada Annisa. Suasana mencair saat Annisa bersedia memberikan komentar.
Annisa bersedia meladeni wartawan yang menanyakan kondisi sang ayah. "Mohon doanya, mudah-mudahan bisa cepat pulang ke rumah," kata Annisa -sambil menggendong Aira- yang juga mengatakan, ayahnya yang ditahan sejak Kamis malam dalam kondisi baik. "Semua baik-baik saja," ujarnya.
Shock
Informasi yang diperoleh Warta Kota, pada Kamis malam, begitu memasuki ruang tahanan, Aulia Pohan shock. Mantan Ketua Dewan Pengawas Yayasan Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (YLPPI) -lembaga yang mengucurkan dana Rp 100 miliar untuk kepentingan Bank Indonesia (BI)- ini perlu waktu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya.
Kamar tahanan Aulia bersebelahan dengan kamar tahanan yang ditempat mantan Kapolri Rusdihardjo. Kamar tahanan tersebut di terletak di blok B. Tahanan lain di blok ini adalah Hamka Yandhu, Maman H Soemantri (mantan Deputi Gubernur BI/Wakil Ketua Dewan Pengawas YLPPI), Muchdi Purwopranjono, mantan Deputi V Badan Intelijen Negara (BIN) yang ditahan terkait kasus pembunuhan Munir.
Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak memberi komentar terkait penahanan besannya. Juru bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng, mengatakan bahwa sikap Presiden SBY saat ini sama dengan sikap saat Aulia Pohan ditetapkan sebagai tersangka, awal November 2008.
"Presiden sudah memberikan tanggapan langsung mengenai proses hukum Bapak Aulia Pohan, beberapa waktu lalu, dan tanggapan langsung itu berlaku sampai sekarang," kata Andi, saat mendampingi Presiden pada Pencanangan Hari Penanaman Nasional di Cibinong, Jumat siang.
Ketika Aulia Pohan ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, Presiden Yudhoyono memberikan pernyataan bahwa sebagai pribadi, dirinya merasa sedih atas penetapan tersangka terhadap besannya. Namun, sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan, dia harus menghargai dan tidak akan mengintervensi proses hukum yang berlaku.
Ant/moe/wartakota
KOMENTAR