Presiden Joko Widodo (Jokowi) rupanya mengikuti pemberitaan soal fenomena Gojek yang mendapat penolakan dari ojek-ojek tradisional di Jakarta.
Hal ini pun disinggung Jokowi pertama kali saat menjawab pertanyaan founder Go-Jek, Nadiem Makarim, dalam acara dialog kreatif dengan para pelaku industri kreatif di Indonesia Convention and Exhibition (ICE), Selasa (4/8/2015). "Go-Jek masih dikejar-kejar ojek, ya?" ucap Jokowi tersenyum, disambut tawa para tamu yang hadir.
Nadiem pun hanya mengangguk mendapat celetukan dari Jokowi itu. Meski ditolak di sana-sini, Jokowi menyatakan dukungannya atas inovasi yang dibuat Go-Jek.
Dia menganggap Go-Jek sebaiknya diapresiasi karena mampu mengangkat ekonomi tradisional ke level yang lebih tinggi dengan bantuan teknologi. Keberhasilan Go-Jek, lanjut Jokowi, seharusnya bisa ditularkan untuk mengangkat bisnis usaha kecil lainnya seperti untuk pemilik warung, nelayan, hingga petani.
Baca juga: Jadi Supir Gojek, Begini Aktifitas Gadis Cantik Eugenie Patricia
Dia mencontohkan, bantuan teknologi bisa membantu petani dan nelayan dalam mengetahui kondisi alam yang bisa memperlancar usahanya.
"Tahun 1980-an, kita ingat ada harga cabai keriting di Pasar Beringharjo, harga jagung di Surabaya. Saya rasa seperti itu harus diubah dengan aplikasi yang sekarang di-create agar pedagang pasar, petani, nelayan semua terkait ekonomi kecil bisa diangkat dengan kreativitas aplikasi yang ada," ucap Jokowi.
Orang nomor satu negeri ini pun sepakat agar pengembangan software hingga bisnis online bisa menjadi salah satu penggerak perekonomian. Maka dari itu, Jokowi mendukung agar kebebasan investasi diberikan seluas-luasnya untuk para pelaku bisnis di industri tersebut.
"Saya kira ke depan terkait industri kreatif, budaya, dan teknologi akan menjadi masa depan kita. Ini menjadi perhatian khusus. Saya berjanji untuk anggaran Badan Ekonomi Kreatif akan kami dukung penuh," kata dia.
Sabrina Asril / Kompas.com
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR