Menurut para ahli, semua hal di dunia modern mulai dari teknologi hingga kebiasaan makan dapat mengikis kemampuan otak kita lalu menyerang pusat saraf dan membuat kita lebih lambat serta kurang gagasan.
Seperti yang dilansir oleh Healthsite, para peneliti mulai mengkhawatirkan fenomena kebiasaan sepele penyebab IQ turun. Pasalnya, skor IQ manusia modern sekarang ini sudah semakin menurun ketimbang dua puluh tahun lalu atau bahkan puluhan tahun silam.
IQ atau Intelegent Quotient adalah skor atau nilai yang menujukkan tingkat kecerdasan seseorang berdasarkan perbandingan dengan sesamanya dalam satu populasi. Cara mengetahui tingkat intelegensi seseorang biasanya dilakukan melalui Psikotest yang terdiri dari berbagai metode.
Jangan dianggap sepele, ada lima kebiasaan penyebab IQ turun yang tanpa Anda sadari justru masuk dalam daftar kebiasaan sehari-hari Anda. Apa sajakah lima kebiasaan penyebab IQ turun tersebut?
Baca: IQ Rendah, Tak Masalah?
Mengonsumsi makanan tinggi lemak
Mengonsumsi lemak jenuh dalam porsi besar seperti bacon, roti panggang dan telur dadar menghambat fungsi dopamin otak, neurotransmitter penting yang bertanggung jawab untuk motivasi.
Studi dari University of Montreal menemukan bahwa konsumsi lemak yang tinggi menyebabkan gangguan fungsi sirkuit otak sehingga menyebabkan gangguan mood, kecanduan narkoba, dan makan berlebihan.
Sama seperti narkotika, semakin banyak lemak jenuh yang kita konsumsi, maka semakin besar kita menginginkannya lagi supaya mendapatkan perasaan senang. Sangat disarankan menjauhi kebiasaan penyebab IQ turun ini.
Baca: Anak IQ Tinggi Belum Tentu Cerdas dan Kreatif
Multitasking
Earl Miller, ahli syaraf di Massachusetts Institute of Technology, mengatakan bahwa otak kita tidak terpasang untuk multitasking. Ketika orang-orang berpikir sedang multitasking, sebenarnya mereka hanya berpindah dari satu tugas ke tugas lainnya dengan cepat. Dan setiap kali mereka melakukan hal tersebut, ada ‘biaya kognitif’ yang dikeluarkan’.
Saat multitasking, kita menggunakan glukosa yang merupakan ‘bensin otak’ lebih cepat, sehingga membuat pikiran kita bekerja dua kali lebih banyak dan kelelahan. Meski dianggap prestasi, kebiasaan penyebab IQ turun ini merupakan ancaman bagi diri kita.
Sebagai contoh seperti mengecek e-mail di tengah-tengah pekerjaan bisa menurunkan IQ kita hingga 10 poin. Miller menambahkan, multitasking bisa membahayakan kita. Contohnya saat menyetir sambil menelepon. Kapasitas kognitif kita yang terbatas menandakan kita tidak bisa fokus pada tugas yang terlalu banyak.
Baca: Tes IQ Benar-Benar Mengukur Kecerdasan?
Googling
Memiliki informasi tak terbatas setiap saat, merupakan keberuntungan sekaligus bencana bagi saraf kita. Kemudahan mencari alamat, resep, nomor telepon, melalui Google berarti kita jadi tidak terlalu mengandalkan memori sendiri. Hipokampus otak berhubungan dengan ingatan yang paling baru, dan ternyata kebiasaan googling mempengaruhi teknik penyimpanan memori tersebut.
Sebagai contoh, penelitian yang dilakukan Columbia University menunjukkan saat ini kita lebih mungkin untuk mengingat di mana kita menyimpan informasi daripada isi informasi itu sendiri. Microsoft mengatakan, rentang ingatan otak kita telah menurun, dari rata-rata 12 detik 15 tahun yang lalu, menjadi 8 detik saat ini.
Baca: Orang Jangkung IQ-nya Lebih Tinggi?
Terlalu banyak gula
Studi UCLA di tahun 2012 yang dilakukan pada tikus menunjukkan bahwa terlalu banyak fruktosa atau gula yang ditemukan pada buah-buahan, madu dan sayuran secara efektif memperlambat otak. Mengapa? Fruktosa mempengaruhi kemampuan insulin untuk membantu sel-sel otak mengubah gula menjadi energi untuk berpikir. Namun, mengonsumsi omega 3 bisa melawan masalah tersebut.
Mengunyah permen karet
Mungkin, masih banyak orang yang mengira jika mengunyah permen karet baik untuk kesehatan. Earl Miller mengungkapkan beberapa manfaat mengunyah permen karet, sebut saja sebagai latihan fisik untuk memperlancar aliran darah ke otak dan meningkatkan fungsi kognitif dengan memberikan energi ekstra.
Sayangnya, eksperimen terbaru soal dampak mengunyah permen karet justru menunjukkan hal sebaliknya. Pasalnya, mengunyah permen karet diklaim akan mengalihkan perhatian partisipan dari tugas mengingat jangka pendek seperti mempelajari urutan barang dari sebuah daftar.
Gita Laras Widyaningrum/intisari-online.com/Sumber: Telegraph UK
Baca artikel selengkapnya soal kebiasaan sehari-hari penyebab IQ turun di sini
KOMENTAR